5 level blogger ala Kang Maslow

Mohon maaf buat pembaca yang merasa saya janjikan topik tertentu, saya belum bisa menampilkan tulisan yang anda tunggu, karena saya sedang kesambet Kang Maslow gara-gara lihat segitiga seksi ini:

400px-maslows_hierarchy_of_needs.jpg

Hrrrggh…. mulai bergumam….

Tingkatan blogger menurut… mmh… apa ya… langsung aja deh:
Ceritanya maksain segitiga itu untuk mahluk yang disebut blogger….

  1. Fisik.
    Ini kebutuhan dasar. Kebutuhan utamanya adalah traffic. Entah untuk membaca tulisan mereka, atau untuk meng-klik iklan-iklan yang mereka pajang.
    Blogger di tingkat ini melakukan apapun demi traffic.
  2. Keamanan.
    Biasanya, setelah kebutuhan awal terpenuhi, blogger akan mulai membutuhkan jaminan keamanan bagi blognya. Misalnya hosting yang bisa diandalkan, tidak sering down, juga tidak asal suspend semena-mena hanya karena TOSnya dilanggar. Termasuk juga anti spam yang cerdas, kalau bisa yang ajaib, sehingga bisa bekerja membantai spam tanpa memicu permusuhan dengan pihak manapun.
    Blogger di tingkat ini menulis dengan cara aman. Biasanya tak berani berpendapat. Persetan dengan dunia, yang penting dirinya aman dan nyaman.
  3. Cinta/Rasa diterima/Sosial
    Setelah kebutuhan fisik dan rasa aman terpenuhi, blogger mulai butuh pertemanan. Blogroll mereka mulai jadi terlalu panjang. Blogger juga akan membentuk kelompok-kelompok. Misalnya yang doyan pasang iklan, biasanya begerombol dengan sesama penyuka iklan. Akhirnya akan terbentuk kelompok-kelompok seberti komunitas blogger tukang iklan, blogger mesum, blogger laknat, blogger jenggotan, blogger penganjingan dan lain sebagainya. Blogger akan membutuhkan dan masuk ke dalam kelompok dimana mereka merasa diterima dan disayang.
  4. Harga diri
    Disini blogger mulai membutuhkan harga diri. Kang Maslow membagi tingkat ini menjadi dua. Yang pertama adalah ‘ketenaran’, ‘pengakuan’, dan ‘ingin kelihatan hebat’. Yang kedua adalah ‘rasa percaya diri’, ‘kompetensi’ dan ‘pencapaian’.
    Kebutuhan akan ketenaran, pengakuan dan rasa hebat ini dianggap lebih rendah, karena keberadaannya tergantung pada pengakuan orang. Berada pada tingkat ini, blogger bisa melakukan apa saja demi tujuannya, mulai dari tebar sOOT (out of topic) sampai membajak karya orang lain.
    Sedangkan keberadaan ‘percaya diri’, ‘kompetensi’, dan ‘pencapaian’ tidak memerlukan pihak lain. Blogger di level ini biasanya narsis, najis, dan suka katarsis sendiri. Mereka tak peduli traffic, tak peduli apakah ada yang baca, atau malah menghujat, bagi mereka yang penting adalah memuntahkan isi kepalanya ke dalam wujud tulisan.
  5. Aktualisasi diri
    Jarang sekali yang berada di level 5 ini. Di level ini seorang blogger benar-benar menjadi kreatif, memaksimalkan semua potensi mereka. Punya visi. Dan mereka suka mencari solusi dari berbagai masalah, termasuk masalah orang lain.
    Di level ini blogger ngeblog bukan hanya sekedar untuk fun, gawul, katarsis atau cari duwit. Melalui tulisannya, mereka ngeblog untuk mengubah bangsa, membuat dunia jadi lebih baik. Sayang, selain jumlah mereka sedikit, minoritas berkelakuan aneh ini malah sering di beri cap sok idealis dan munafik sejati.

Tentu saja untuk mahluk yang disebut blogger, tidak harus melalui tingkat pertama sebelum mencapai tingkat lainnya. Jadi bisa saja seorang blogger langsung berada di tingkat 4, misalnya. Atau bisa juga blogger malah berpindah-pindah diantara 5 tingkat tersebut.

Nah, sebagai blogger, anda lebih suka berada dimana? Mengapa?

74 Tanggapan to “5 level blogger ala Kang Maslow”


  1. 1 leeloos 25 April 2007 pukul 8:13 pm

    Kalo diantara point 2 dan 3 apa ya mas ..?
    saya di bagian yang itu deh kayanya ^_^

  2. 2 Mr. Geddoe 25 April 2007 pukul 8:37 pm

    Muantaaap. Sayang kurang satir, mas ^^

    Wah, saya di bagian yang mana, ya…?
    Kalau empunya blog ini di mana…?

  3. 3 bank al 25 April 2007 pukul 9:01 pm

    Aku kayaknya bisa berpindah-pindah dari kategori 3, 4 dan 5 deh.

  4. 4 antobilang 25 April 2007 pukul 9:20 pm

    hihihihii….
    absen dulu ah…

  5. 5 antobilang 25 April 2007 pukul 9:22 pm

    kalau blogger yang adem ayem bila melihat masalah2 sosial & bangsa tapi akan sangat MARAH apabila ada sesuatu yang mengusik pribadi atau kelompok, termasuk dalam golongan apa ya Hel? hihihihi
    *dehel nanya, gw juga gantian nanya*

  6. 6 irdix 25 April 2007 pukul 9:37 pm

    *dengan PD*

    saya menyatakan diri sebagai blogger golongan ke-6

    golongan blogger yang paling suka “makan”

    ehhehehehe… makan siang terutama.. :p

  7. 7 anwarchandra 25 April 2007 pukul 9:52 pm

    gw nulis blog gara2 temen2 gw nulis blog.
    siapa tahu ntar pas gw udah terkenal dan kaya raya, gw masih bisa liat ke bawah lagi (oh ternyata gw dulu juga terpuruk di bawah).

    Nah. gw termasuk yang mana ya?
    kayaknya gw di nomor 5 menuju 1 (langsung daaah..)
    2, 3, 4 di skip aja.

    dehel, kayaknya blog lo ini terkenal amat yakk.. yang komentar banyak bener. lo jenis blogger yang marketingnya bagus nih kayaknya.

  8. 8 MaIDeN 25 April 2007 pukul 10:26 pm

    “Akhirnya akan terbentuk kelompok-kelompok seberti komunitas blogger tukang iklan, blogger mesum, blogger laknat, blogger jenggotan, blogger penganjingan dan lain sebagainya”

    Kalau ente masuk komunitas yang mana hehehehe *elus-elus jenggot kambing*

  9. 9 dnial 25 April 2007 pukul 11:28 pm

    Blogger level 0
    Ngeblog karena Isenk dan pelarian dari dunia nyata yang semakin nggak jelas.

  10. 10 Lita 26 April 2007 pukul 12:14 am

    Kayanya sih cenderung blogger jenis kelima *kalem*
    Udah biasa nerima komentar ‘sok serius, lo!’, ‘sombong, lo!’, ‘anda ini kurang waras ya’, ‘kaku amat, sih’, ‘nyantai aja lah’… so on.

    Diancem udah mulai biasa. Makanya harus super hati-hati kalo nulis, pasang disclaimer yang jelas.
    Laporan selesai.

  11. 11 fsckedt 26 April 2007 pukul 1:18 am

    saya blogger tipe problem solver. Problem saya sendiri ;).

  12. 12 mathematicse 26 April 2007 pukul 5:28 am

    Klo saya ada di level mana yah? Tolong dijawab?

  13. 13 Rusdy 26 April 2007 pukul 7:47 am

    Wah, dari berbagai ‘blogger-model’ yang sudah saya lihat (ada yang pake graphic, diagram, use-case-diagram, other fancy stuffs), yang ini lumayan OK nih, pendekatan dari sudut pandang sosial ;)

    Quoted:

    “mereka ngeblog untuk mengubah bangsa, membuat dunia jadi lebih baik. Sayang, selain jumlah mereka sedikit, minoritas berkelakuan aneh ini malah sering di beri cap sok idealis dan munafik sejati”

    Wah, tidak bisa lebih setuju lagi nih! Di komunitas ‘blogosphere’ saat ini, “declaring the truth, is not necessarily the right thing”. Soalnye, langsung dicaci maki dengan alasan ‘orang-kafir’, ‘I’m-right-you’re-wrong’, dsb :(

  14. 15 om ganteng 26 April 2007 pukul 8:25 am

    kamuâ„¢ di level berapa Hel? :D
    sayaâ„¢ di level berapa Hel? :D

  15. 16 om ganteng 26 April 2007 pukul 8:28 am

    #5 hussss… kamuâ„¢ jangan sembarangan ngomong, keramatâ„¢ itu, kesambet nanti loe… hah ha ha

  16. 17 antobilang 26 April 2007 pukul 8:59 am

    #om “biho” ganteng
    hihihihi…kesambet apaan? kesambet dollar?

  17. 18 ajemanis 26 April 2007 pukul 9:07 am

    Kalau udah ngerasa nyaman dengan beberapa blog dan situsnya. karena mereka udah memberikan penghasilan kenyamanan yang sangat-sangat cukup bahkan sewaktu kita tidur sekalipun [itulah hebatnya internet, asal udah jalan, komunitas udah terbangun, akan bisa berjalan dengan sendirinya, meskipun kita sedang tidur sekalipun. Paling-paling kita tinggal ngawasin kalo situsnya lagi down gitu aja]

    Terus kemudian mulai membuat blog-blog yang aneh atau ikutan ‘gila’ entah gabung sama komunitas tukang ngadu ayam lah atau apa.. itu kira-kira level mana ya Hel?

    sorry, ngga dijawab juga ngga papa, soalnya saya ngga niat nungguin jawabannya koq. mau ngurusin yang lain. cuma penasaran aja apa kira-kira kamu bakalan posting setelah yang kemarin, ternyata ini.

    ok. thx

  18. 19 Paijo 26 April 2007 pukul 9:34 am

    Kok tumben bicara serius tanpa satire. Kalau blog saya masuk yang mana ya, kok saya jadi ikutan mikir. Salam eksperimen aja hel.

  19. 20 mbah keman bersabda 26 April 2007 pukul 12:03 pm

    Bloger itu kan mengaktualisasikan..diri di dunia maya apa yang tidak terakutalisasikan dalam dunia real…jadi biasanya bloger punya kepribadian ganda…antar kehidupan blognya dengan kehidupanya realnya berbeda….masuk yang mana blog wah gak tau

  20. 21 anthonysteven 26 April 2007 pukul 12:23 pm

    Baru level 1 nih kayaknya tapi ada level 3 dan level 5 jg….

  21. 22 manusiasuper 26 April 2007 pukul 12:24 pm

    Hmmm…. Kayanya saya langsung loncat ke level 5 neh…
    *manggut-manggut yakin..*

  22. 23 Death Berry 26 April 2007 pukul 12:49 pm

    Kalau saya pindah dari tipe 3,4,5 deh….Hohoho….

    Keamanan WordPress sudah asyik, makanya aku jadi tidak terlalu khawatir akan tipe no. 2. :D

  23. 24 kw 26 April 2007 pukul 1:03 pm

    aku suka berada di level 6 atau 0. karena aku ngeblog hanya karena aku ingin membunuh waktu. tak peduli tinggi rendah trafik, ada yang baca atau tidak.

    terserah blogku aman atau ngga, ini urusan penyedia jasa hosting, blogsome. bukan urusan saya. dan aku tak pernah berharap di terima oleh kelompok/ koloni/ komunitas blogger lain. mau menerima silakan, menolak tak apa-apa.

    tak ingin juga ingin memuntahkan isi kepala biar kosong, karena dengan ngeblog aku malah bisa menyerap kata-kata yang barusan aku tuliskan sehingga memberikan pengetahuan baru.

    apalagi berniat mencerdaskan bangsa. sama sekali ngga! buat apa? aku merasa bukan bagian dari bangsa. aku menolak pengkotak-kotakan hanya karena alasan tertentu. aku hanya bagian dari warga semesta alam.

  24. 25 calupict 26 April 2007 pukul 1:04 pm

    Saya sih enggak suka melabel diri sendiri. Takut kayak Bob Dylan yang pake gitar listrik aja dikira mengkhianati komunitas Folk.

  25. 26 joesatch 26 April 2007 pukul 1:08 pm

    wow…nomer 4 ajalah :D

  26. 27 jalansutera 26 April 2007 pukul 1:42 pm

    hel, elo sendiri ada tingkat berapa? penthouse, ya? tingkat terakhir itu? gue sih ada di tingkat tengah sajah deh. aman…

  27. 28 nita 26 April 2007 pukul 2:09 pm

    gak suka smuanya hee…
    mwnya ada di nomer 4 tapi aku kan gak pernah bajak blognya orang.
    kayaknya pembagian Maslow kudu ditambahin deh, kl sepertiku disebut apa bang?
    soalnya i just write everything that comes from my mind tuh aja, dan bisa nemu genre tulisanku…biasa beginner( nulis saja masih belepotan hee…)

    • 29 Cbd Edibles 26 Desember 2018 pukul 6:49 am

      Using this information has seriously increased my knowledge. I used to live out in Indiana so I know what you are talking about here. Great feed back. How are you able to stay up to date with the current information when this industry is changing so rapidly?

  28. 30 cK 26 April 2007 pukul 3:05 pm

    kalo saya masuk bagian mana hel? kalau kamu?? saya ga bisa menilai diri sendiri. biar orang lain yang menilai hohohoho…

  29. 31 bayuleo 26 April 2007 pukul 3:19 pm

    wadehel sekarang buka praktik jadi psikolog yak :-)

  30. 32 agorsiloku 26 April 2007 pukul 3:40 pm

    Kok pakai teori Kangmas Low, apa karena Wadehel lagi kesengsem sama Kangmas Low?. Kenapa dipanggil Kangmas segala. Jadi ingat teman, namanya Carloss, dipanggil Carloss karena kehilangan mobil.

    Saya ada di level 1… tapi asyik tuh… hidup itu nikmat di level 1, makan, minum, tidur, makan, minum, tidur… kagak ribet soal politik, soal ngadu trafik, soal gonjang-ganjing…. enak tidurnya.

  31. 33 -may- 26 April 2007 pukul 4:14 pm

    Hmm.. hierarchy of needs-nya Maslow ya :) Cool!
    Nambahin sedikit, Hel. Sebenarnya kalo menurut Maslow, kebutuhan ini yg men-drive seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam hal blog, gw belum lihat ada yg didorong oleh kebutuhan fisik & safety. Belum ada yg nge-blog karena tangannya gatel atau merasa sakit kalau nggak nge-blog, atau merasa nyawa/kesehatannya terancam kalo nggak nge-blog. Atau ada, tapi gw gak tahu.

    Gw lihat dorongan untuk nge-blog terkonsentrasi pada level 3 dan 4, walaupun ada yg level 5 juga seperti kata loe.

  32. 34 pedhet 26 April 2007 pukul 4:30 pm

    kalau wadehel type yang nomor brp yah ….? :)

  33. 35 wadehel 26 April 2007 pukul 4:47 pm

    @Semuah,
    Lho, kok malah pada nanya saya? Itu kan saya yang nanya duluan?
    Anda suka dimana, mengapa?

    Kalo ditanya saya dimana, saya sendiri mungkin pindah2, pada awal ngeblog, tujuan saya katarsis. Kemudian terjebak jadi narsis, najis dan malah dilaknat2. Sekarang saya pengen tobat, mau pakai bahasa yang lebih santun. Biar tulisan saya lebih bermanfaat, sukur2 bisa memperbaiki indonesia… dan dunia. :D

    Kalo nanya saya anda dimana, ya meneketehe. Makanya itu saya nanya anda pengen dimana dan mengapah. Ke psikiater dulu gimanaa?

    @Rusdy, yap, begitulah. Waras sendiri di kerumunan orang tak waras pastilah dianggap tidak waras.

    @Anwarchandra,
    klo marketing bagus kayaknya nggak deh pak. Saya pernah dipecat dari bagian marketing tuh:P

    @Ajemanis, ga tau bu. Btw, itu blog wadehello.blogspot.com yang mengejek kemampuan bahasa Inggris calupict tapi redirectnya ke sini maksudnya apa? Ga harus dijawab juga, saya ngerti kalo ibu lagi sibuk gajian adsense.

    @Agorsiloku, jangan sok menyamar deh pak. Sepertinya anda sering nongol di golongan 5 kan :P

    @May, iya bu, ini ceritanya maksain segitiga itu, tadinya ttg mendrive manusia dipake untuk menjelaskan apa yang mendrive blogger :D

  34. 36 elpalimbani 26 April 2007 pukul 4:47 pm

    Ehm…postingan yang bagus.

    Kalo saya pinginnya sih bisa bertahap pindah dari level ke level. Tentunya dimulai dulu dari level 1 dstnya…sampe level 5. Kan asyik tuh…

    Tapi gak tau ya, bisa apa enggak…(sorry kurang yakin…masih pemula-red), apalagi ngebayangin gimana caranya pas nanti bisa loncat ke level 4. Bukan apa-apa, sampe saat ini saya belum tau gimana caranya membajak blog orang…

    Ada yang bisa kasih panduan…? :-)

  35. 37 mas agus 26 April 2007 pukul 4:49 pm

    haaaa…. kang wadehel trenyata pinter Inggriss…
    aku nitip nerjemahin literatur yooo????
    mBak Evyyyyy!!!! itu lhooo kang hel ternyata pinter Inggriss!!!

    Sorry kang hel OOT nih… ndak po po ya???

  36. 38 QZoners 26 April 2007 pukul 5:01 pm

    Wah, aku lebih suka disebut munafik daripada ndak jadi yang nomor 5 hehehe

  37. 39 Amd 26 April 2007 pukul 7:31 pm

    Level 1 aja deh…

  38. 40 hafiz 26 April 2007 pukul 7:42 pm

    Jadi ingat teman, namanya Carloss, dipanggil Carloss karena kehilangan mobil.

    *ngakak*

    wah saya jadi ndak konsen mau komentar yang serius di sini. Udah dulu ah :)

  39. 41 fertobhades 26 April 2007 pukul 7:58 pm

    …memaksimalkan semua potensi mereka…

    kayaknya sama dengan tag Blogku : exploring the boundaries of human capabilities.

  40. 42 fertobhades 26 April 2007 pukul 8:00 pm

    koq lanjutannya nggak masuk ya ?

    ah, tapi bukan berarti saya sudah di level 5, kadang juga masih peduli trafik, narsis bin katarsis, ettention-seeker, dan lain sebagainya

    *sorry Hel jadi dobel*

  41. 43 Shan-in Lee 26 April 2007 pukul 8:59 pm

    Nggak jelas antara nomor 3 sampai 5, kayaknya deh. :|

    Sayangnya Shan-in masih ga niat nyari duit. :P

    • 44 Marketing Consultant 23 Desember 2018 pukul 1:04 am

      You really need to be considered a leader in your industry. Hello from New York. Please tell me if I could be helpful to you. That really is a brilliant way to think about it. Right up until right this very moment I have had a very incorrect way of thinking about this topic.

  42. 45 peyek 26 April 2007 pukul 10:01 pm

    blogger? nggak pernah merasa jadi blogger, dah nggak punya harga diri apalagi kehormatan, suka menghujat, nggak berpendidikan, demi bangsa? wah terlalu besar, kayaknya demi perut deh, nggak kreatif lha sukanya nongkrong en baca-baca doang

    jadi, kadang masuk lima level kadang keluar dari lima level

  43. 46 Kang Kombor 26 April 2007 pukul 11:28 pm

    Kata Kang Kombor sih wadehel! Mau masuk lepel berapa pun. Coba Kang, kalau ngeblog masih sekedar onani masuk lepel berapa?

  44. 47 S Setiawan 27 April 2007 pukul 5:30 am

    Halah, kayaknya dulu gw pernah tertarik nulis artikel yang kayak gini deh =)) Baguslah akhirnya ada yang bikin. Tapi artikelnya kurang sadis nih *kaleum*

  45. 48 prim 27 April 2007 pukul 8:03 am

    aku muncul lagi mas.. setelah absen.. beberapa hari.. oh ya.. kalau dilihat dari teori itu, kebanyakan memang orang pada berada di no.1 .. pertama ya hanya untuk iseng… tapi lam-lama keranjingan juga… ngeblok.. dan jadi penulis handal.. oh ya kalau aku kayaknya juga masih no satu… nih.. !

  46. 49 Dee 27 April 2007 pukul 10:00 am

    Aku sih, jelas-jelas blogger yang ngak lepel…

  47. 50 calonorangtenarsedunia 27 April 2007 pukul 10:19 am

    OMG…bang abraham maslow..penolongku di ujian,,ai lap yu..

    aku ni no berapa ya? 5 kayaknya…weheheh47x…

  48. 51 halludba72623 27 April 2007 pukul 11:09 am

    mungkin no.4 :)
    soalnya ngga peduli traffic, untuk meng-eksiskan diri, membangun rumah, dan sharing seadanya. terlalu seadanya.

  49. 52 halludba72623 27 April 2007 pukul 11:11 am

    tiba-tiba terjebak pelabelan tanpa disadari. siyal :)

  50. 53 dian ina 27 April 2007 pukul 11:50 am

    blogku?
    ada di tingkat curhat narsis sedunia!
    abis, isinya tentang aku, teman-temanku, kkeluargaku, kerjaanku, liburanku, hobiku, buku yang aku baca, musik yang aku dengerin, orang yang aku taksir, aku…Aku…AKU!

    komentar paling bagus yang pernah diterima: storyteller berbakat.
    komentar paling jelek yang pernah diterima: komentar spam yang isinya porn

    *dengerin wreckless eric lagi*

  51. 54 Rizma Adlia 27 April 2007 pukul 12:27 pm

    itu kuliah perilaku Ma di kampus,, dan self actualization itu yang paling sussaaah,,,

    kalo dihubungain masalah blog, Ma sih kayanya mirip sama komen yang di atas nih,, curhat narsis sedunia,, sekalian terapi,, hehehehehe,, ;)

  52. 55 p4ndu_454kura 27 April 2007 pukul 4:21 pm

    Kalo begitu saya masuk bagian mana dong?

  53. 56 Fourtynine 27 April 2007 pukul 4:57 pm

    Saya masuk bag. 5 yakin dech…….

  54. 57 venus 27 April 2007 pukul 7:45 pm

    kalo menurut lo, gw masuk yg mana, hel?

    (kalo gw jawab sendiri, takutnya ga dipercaya. kan gw cuma blogger pembohong pengangguran…)

  55. 58 cakmoki 27 April 2007 pukul 11:05 pm

    Menurut saya, penilaian ada pada pembaca. Obyektif ataupun tidak.
    Tergantung juga pada tujuan blogger mau menuju kemana.
    Cita-cita sih ke level tinggi. Perlu proses panjang tuh, saya timik-timik aja :D

  56. 59 pedhet 28 April 2007 pukul 11:56 am

    yah.. syukurlah ada nambah satu lagi dunia ini orang yang mau bertobat :)

  57. 60 memeth 30 April 2007 pukul 7:42 pm

    wuah….terus terang,krn blog dan sebangsanya adl hal yg baru bg saya (walo uda denger lama), jd gak berani komontar atas sst yg gak saya pahami. tp sharing boleh yooo, sapa tau ada yg mbenerin pemahaman saya yg masih dangkal.

    blog, yg saya pahami dlm kerangka imajinasi saya, ya seperti nulis diary. saya belum ngeblog, tp suka nulis diary (hare geneeee?). krn diary sifatnya personal, maka saya bebas nulis apa aja yg saya rasakan, dari cinta, kemarahan, smp kegelisahan saya. eh bahkan smp fantasi saya ding.^^
    kan, namanya juga personal, so tujuannya ya utk melepas uneg2, gt. eh….dg adanya blog, jd tujuan personal ~ privat, dihapuskan, krn semua orang bisa membaca. ga ada lg yg bersifat pribadi.

    naahhhh….membaa konflik2 yg tjd kmrn2, saya jd mikir, apa blog uda bukan spt diary ya??? (naif bgt ni…)
    jd ajang utk tampil, dg motivasi ttt, misal dr yg paling simpel, pengen hasil tulisannya dibaca.
    pengalaman saya, kl nulis diary, krn gak pgn dibaca org lain (jangan sampeee!!!), so bebas banget nulisnya. tp kalo ada tujuan ttt -pengen dibaca- gaya tulisan biasanya jd berubah dan tdk begiu otentik/jujur dg diri sendiri.

    well…..mgnkn gak semua blogger gt. saya salut bgt, dg para blogger yg bisa jujur nulis di blognya. gak peduli apa tanggapan orang (la wong, nulis opini sendiri….).
    eee….susah lo, jd orang jujur, krn berarti resikonya terlihat telanjang oleh orang lain ^^

    love, piss, empathy (bener, ra, ejaane? :p)

  58. 61 irdix 3 Mei 2007 pukul 12:19 pm

    bener kok ejaannya :D

    eh iya yah !?

    -maem..maem..-

  59. 62 Zhmee Altratimuri 19 Mei 2007 pukul 2:26 pm

    Itukan piramuda kebutuhan menurut abraham maslow… hehehe
    jadi ingat waktu kuliah pengantar psikologi

  60. 63 abimono 19 Oktober 2007 pukul 11:43 am

    kalau narcist itu masuk nomor brapa? :D :D :D

  61. 64 arly 10 Oktober 2009 pukul 6:10 pm

    baru tahu tuh soal ada tingkatan blogger…

  62. 66 Sewa Mobil Semarang Murah 22 Juni 2013 pukul 9:28 am

    Keren sekali tulisannya. Mencerahkan :)


  1. 1 Tingkat Kebutuhan Blogger menurut Glasser « Namaku Bank Al Lacak balik pada 25 April 2007 pukul 9:00 pm
  2. 2 Andai Saya Ikutan NT2007, Saya kok Yakin Bakal Jadi Pemenang, Lho! « Taman Berteduh Lacak balik pada 26 April 2007 pukul 7:40 pm
  3. 3 akuakultur weblog update « [roffi’s blog] Lacak balik pada 27 April 2007 pukul 3:47 am
  4. 4 Jadi Blogger itu Aktualisasi Diri « bum bum bum,parappapapap Lacak balik pada 28 April 2007 pukul 10:10 am
  5. 5 Pertamax Euy !? - Selamat datang di Dunia Ide. « Sains-Inreligion Lacak balik pada 7 Mei 2007 pukul 6:23 am
  6. 6 Hargai Blogger Anonim « cK stuff Lacak balik pada 27 Agustus 2007 pukul 7:34 am
  7. 7 tanjabok blog » Blog Archive » Blog Yusril Ihza Mahendra Lacak balik pada 21 Februari 2008 pukul 1:09 pm
  8. 8 5 Jenis Tingkatan Blogger dan Versinya | RajwaRafi Room Lacak balik pada 4 Maret 2010 pukul 1:54 am

Tinggalkan komentar




JANGAAAN !!!

Jangan membaca isi blog ini, sebelum memahami semua woro-woro di halaman PERINGATAN.
Unek-uneg, pertanyaan atau komentar yang TIDAK berhubungan dengan posting, silahkan anda sampaikan di Ruang Tamu.
Boleh juga memasukkan kritik dan saran ke dalam kotaknya.
Posting yang tidak pada tempatnya, terlalu OOT atau terlalu kotor, kemungkinan besar akan saya serahkan pada akismet.
Satu lagi, tak perlu kuatir kalau komen anda tak langsung muncul, kadang akismet suka terlalu curiga, saya akan lepaskan begitu saya online :) Terimakasih

Cap Halal

RSS Sumber Inspirasi

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

Kampanye

Petisi Mendukung Pembubaran IPDN

Aku Nggak Korupsi

Kulkas

free hit counter