Gosipin Poligaminya AA Gym

Sebuah log chat tentang isu poligaminya AA Gym. Tentunya sudah sedikit di edit supaya tidak terlalu vulgar dan tidak mengekspos identitas lawan bicara :P

(08:19:25 PM) hel: dah tau blom kalo AA Gym Poligami?
(08:19:41 PM) put: udah
(08:20:13 PM) hel: itu serius? punya link berita lengkapnya ga?
(08:20:51 PM) put: serius, ngedenger di radio MQ
(08:21:15 PM) put: langsung pengakuan dari istri pertamanya

(08:21:28 PM) hel: waks, trus gimana? dia tidak keberatan kah?
(08:21:52 PM) put: tidak
(08:22:09 PM) hel: :o alasannya?
(08:22:11 PM) put: menikah lg dg janda anak 3
(08:22:44 PM) hel: alasannya ingin menolong?
(08:22:53 PM) put: wew ga tau klo itu
(08:23:13 PM) put: yg pasti, itu sekretarisnya ;))
(08:23:26 PM) hel: serius? ini bukan isu kan?
(08:23:49 PM) put: bukan
(08:24:23 PM) hel: jadi emang orang dalem juga ya :-?
(08:24:52 PM) put: iya
(08:25:18 PM) hel: asik juga :D lu sendiri mau ga jadi istri pertama?
(08:26:38 PM) put: [-(
(08:26:40 PM) put: no way
(08:26:56 PM) hel: Jadi maunya keberapa, kalo ke dua gimana?
(08:27:13 PM) put: no way
(08:27:46 PM) hel: ga tertarik threesome?
(08:27:55 PM) put: [-(

Hehehe…. Dasar put. Dia harus lebih sering denger ceramahnya AA tuh biar bisa menerima poligami.

Update: Pembenaran beliau juga ditulis di Media Indonesia.

110 Tanggapan to “Gosipin Poligaminya AA Gym”


  1. 1 [irwan] 2 Desember 2006 pukul 9:53 pm

    waspada put, kalo gak diizinin bisa-bisa hel main belakang.
    jadi milih diboongin apa terang-terangan put? kalo milih
    yang pertama rugi dua kali lho!

  2. 2 wadehel 2 Desember 2006 pukul 10:09 pm

    @ [irwan]
    Wah, Pak, put itu bukan kekasih saya pak, hanya teman biasa. Dan saya sendiri sih jelas ga tertarik poligami. Satu aja ga abis2.

  3. 3 Goio 2 Desember 2006 pukul 10:52 pm

    poligami? hummm… perlu orang (si suami) yang betul2 adil untuk bisa melakukannya (di luar apakah sang istri pertama rela atau enggak)… dan sampe hari ini aku masih belum menemukan orang yang bener2 bisa seadil itu lho… mungkin bisa jadi calon presiden mendatang tuh orang (yang bisa berpoligami dengan baik)… bisa bersikap adil banget sih .. :D …

    ps: kok banyak tanda kurung yah komen saya yang satu ini.. hihihihihi…

  4. 4 kikie 2 Desember 2006 pukul 11:11 pm

    bagi saya, lebih baik nggak nikah sekalian daripada nikah lalu dimadu :(

    mau dengar ceramah sampai titik jenuh bocor juga tetap nggak terima kalau nanti ternyata suamiku (kalau emang dapat) mau berpoligami.

    kata kawan2: cuaphedueeee..

  5. 5 Tukangkomentar 3 Desember 2006 pukul 12:14 am

    Saya yakin, maksud Aa gym itu cuma suci dan mulia., kok (?).
    Pasti si “adik kecil” nggak ikut andil bicara dalam hal ini. Atau ….?!
    (ini sambil ngelirik ke bawah sono, takut terbang).

  6. 6 redwar 3 Desember 2006 pukul 12:24 am

    itu sih cm bawah pusernya si aa aja yg bs jawab adil pa ngga-nya…

    klo bawah pusernya mode: ON 24 hours a day yah kayanya wajar2 aja klo dia nikah lg… kan si istri pertama ada waktu mode: OFF buat yg satu itu…

  7. 7 wadehel 3 Desember 2006 pukul 1:10 am

    @ Goio
    Jadi gimana? Dukung AA untuk jadi presiden saja? :P

    @ Kikie
    Hehe.. situ kan denger ceramahnya cuma lewat TV. Mungkin akan lain lho kalau dengernya secara live, dengan jarak yang cuma sekian senti meter, sambil menghirup aroma khas sang pujaan tempat berbakti dan mengabdi :P Jangan-jangan nanti anda malah jadi penganjur poligami.

    @ Tukangkomentar
    Pasti. Pasti niatnya suci dan mulia. Sesuai motonya “jagalah hati, jangan kau nodai”

    Jagalah hati, jangan kau nodai,
    Jangan takut poligami, karena itu hukum ilahi.
    Iya gak A? Saya membela AA deh pokoknyamah.

    @ Redwar
    Pasti adil lah. AA gitu loh. Lihat nanti waktu yang akan membuktikan.
    Iya gak AA?

  8. 8 Tresno 3 Desember 2006 pukul 1:17 am

    gak da wanita yang rela di madu !

  9. 9 helgeduelbek 3 Desember 2006 pukul 4:28 am

    Yup…Jangan-lah mengidolakan manusia hingga ia mati, jika sudah mati dan tidak terlihat cacatnya itu manusia bisa di-idolakan. Adakah manusia sekarang ini yg bisa berbuat adil? Kalo aa-gym khan manusia juga.

  10. 10 Goio 3 Desember 2006 pukul 8:11 am

    @wadehel,
    hahahaha, kagak… aku gak bilang begitu :)… emang rada slaah fkous nih komennya. Kemaren aku bikin komen tentang poligami ‘in general’. Kalo untuk kasus AA, aku bukan orang yang cukup mengenal beliau untuk bisa memberi ‘penilaian’… lah ketemu muka aja belum pernah ihihihihi…

    @helgeduelbek,
    that is exactly my point :)

  11. 11 manusiasuper 3 Desember 2006 pukul 8:26 am

    Kalo saya mikirnya gini, Teh Nini yang istri-nya A’a saja da ribut, kenapa kalian yang kesenggol jempolnya A’a saja tidak, malah ribut?

  12. 12 wadehel 3 Desember 2006 pukul 10:38 am

    @ Manusiasuper
    Iya tuh, si ‘korban’ aja gak ribut, malah kita-kita yang ga punya urusan berisik sendiri.

    Kebetulan barusan sekilas lewat TV yg lagi tune ke shownya OPRAH, ada anak-anak korban pelecehan seksual, anak-anak yg jadi korban sendiri ga ribut, ga berisik, ga komplen kemanapun, eeeeh, lha kok FBI malah usil, dan tentu saja Oprah ikut super usil ngebahas. PARAH!

  13. 13 pututik 3 Desember 2006 pukul 11:32 am

    Sy sering ikutin nih situs, btw penulisnya ancur banget deh bikin tulisan. Pokoke Terus wae…!!!
    Poligaminya AA mah ben bae, mau ditinjau bagaimanapun yang menting istri mau nerima dengan ikhlas dan mengerti kenapa suami berlaku poligami dan tentunya tidak menentang hukum Alloh. Kemudian suami yang berpoligami harus strong enough dalam segala hal mengatasi banyak istri. Baik materi, batin, duniawi, akhirat dan kebutuhan biologis.
    Jadi nggak batil dunia, dapet nikmatnya lagi.

  14. 14 wadehel 3 Desember 2006 pukul 12:23 pm

    @ Pututik
    Terimakasih, saya anggap alinea pertama sebagai pujian. Kalo kelihatan ancur abis, ya salah anda sendiri, lha blog sehancur punya saya kok dibandingkan dengan blog anda yang sangat Islami dan Qur’ani :P

    Soal AA Gym, saya setuju, satu batang rame-rame, kalau memang AA Gym strong enough untuk berlaku adil terhadap semua istri dan semua anak-anaknya yang sekarang jadi 7 (atau 9? atau 11?) itu, ya kenapa nggak? Lha wong syaratnya cuma adil. Saya yakin, AA tahu betul aturan mainnya, termasuk segala trik agar jadi pemenang dalam permainan itu.

  15. 16 manusiasuper 3 Desember 2006 pukul 1:15 pm

    eh, tambahan.. link bagus neh
    http://id.wikiquote.org/wiki/Abdullah_Gymnastiar
    (Sekali lagi, saya da bisa bikin hyperlink di sini, ajarin dunk bos..)

  16. 17 passya 3 Desember 2006 pukul 3:48 pm

    hel numpang nge-blok ya.. soalnya ada cuplikan panjang nih..
    cuplikan berikut dari milis per tgl 1/12/2006, mungkin krn selama ini gw menganggap Aa kita ini adalah ‘superman’ juga krn gw jarang liat infotainment, tadinya imel ini kirain hoax, nih:

    Sebelumnya, dalam ceramah yang disiarkan langsung dari Masjid Daarut Tauhiid, Geger Kalong, Bandung itu, Aa Gym banyak menyoroti soal perbedaan pria dan wanita. Perbedaan itu antara lain soal “keinginan”.

    “Wanita cenderung mono. Jika wanita cinta pada satu pria, dia
    sulit cinta pria lain. Sebab softwarenya memang seperti itu,” kata Aa.

    “Kalau pria…bagaimana, Pak?” Aa melempar pertanyaan pada jamaah masjid yang terdiri dari kaum pria dan wanita. Audiens menjawab sesuatu.

    “Bagaimana Pak, stereo? Wah Bapak-bapak ini…,” seloroh Aa
    setelah mendengar jawaban jamaah pria.

    “Kalau lelaki begitulah… .Mungkin nggak lelaki cinta pada istri
    lebih dari satu?” tanya Aa Gym lagi.

    Samar-sama terdengar jamaah menjawab mungkin. “Bagaimana prosedurnya? Ya seperti orangtua cinta anak. Kalau anaknya ada 5, kan semuanya sama-sama dicintai. Ya memang seperti itu softwarenya, ” beber Aa.

    Dengan jenaka, Aa juga menuturkan, wanita memiliki 3 kelebihan, yaitu dilahirkan, tua dan meninggal. Sedang pria hanya memiliki 2 kelebihan yaitu dilahirkan dan meninggal. Proses tua tidak dilalui kaum adam.

    “Lho, tapi ada kok laki-laki tua….Itu hanya penampakan saja…tapi soal keinginan… .banyak bukti,” cetusnya seraya
    memberi contoh reaksi perempuan 75 tahun dan pria 75 tahun ketika ditawari “daun muda”

    btw, selamat buat Aa… ingat masih ada jatah 2 lagi lho…

    *yg gw gak abis pikir, ketika Aa mengatakan istri I disuruh milih di antara beberapa wanita, God! imso, sama aja kayak ketika polisi menyidik korban perkosaan soal detil perkosaan*

  17. 20 Tukangkomentar 3 Desember 2006 pukul 9:18 pm

    Manusiasuper:
    “Kalo saya mikirnya gini, Teh Nini yang istri-nya A’a saja da ribut, kenapa kalian yang kesenggol jempolnya A’a saja tidak, malah ribut?”

    1. Apa betul yang nomer satu nggak ribut di hatinya alias betul ikhlas? 1000%? Nggak ada cemburunya? Nggak ada sedihnya? Nggak ada tetesan air matanya?
    2. Kan setahu saya A’a Gym itu idola orang banyak yang diharapkan membawa maju ajaran Islam (interpretasi saya pribadi lho, kan saya di Eropa tahunya cuma baca dari koran dan blog-blog). Jadi setiap perbuatannya kan boleh didiskusikan. Kalau majoritasnya nanti bilang nggak apa-apa, yah, ayo rame-rame poligami!
    Nggak kesenggol jempolnya, tapi kesenggol itunya (hayo jangan kira yang nggak-nggak: “itunya” maksudnya ya perbuatannya, perlakuannya, perkawinannya yang baru, pertujuannya, perasaannya dsb, dst.).
    Nuwun sewu …..

  18. 21 mataharitimoer 4 Desember 2006 pukul 12:28 am

    wah tadi sore ada anak SMA yang datang ke rumahku dan tanya komentarku tentang pengalaman baru AA. Aku bilang, “itu urusan pribadi AA, tapi karena dia seleb, ya jadinya gitu, ada pro-kontra”

    “Bang MT setuju poligami?”

    “Saya pribadi gak setuju karena satu alasan, gak berani!”

    “Mendingan mana, poligami atau selingkuh?”

    “Hm… mending selingkuh, bebas, gak ada tanggung jawab, hehehe… tapi sampai hari ini belum ada partner selingkuh tuh, mau daftar? huahahaha…”

    Anak SMA tersenyum. Mungkin malu…

    “Kalo pacaran secara islami yang kek mana sih?” tanya dia lagi

    “Wah, saya gak tau konsep itu. Yg saya tahu, orang islam pacaran… gitu aja… kamu dah punya pacar?”

    dia mesem lagi…

    “Gimana kalo ayahmu mengikuti jejak AA?”

    “terserah mama!”

    “Kalo mamamu setuju seperti teh Nini?”

    “Aku kabur aja dari rumah, kan aku bakalan kuliah di luar kota, hehehe…”

    Jelas, anak-anak sepertinya jarang bisa menerima kenyataan seperti yang dilakukan AA. Mungkin karena mereka belum menjalani hidup sampai kesana… itulah alasan keduaku kenapa gak mau poligami. Kasihan anak-anakku nanti.

  19. 22 agusset 4 Desember 2006 pukul 3:57 am

    kalau saya sih gak begitu masalahin poligaminya si Aa, tapi alasan2 yg dikatakannya dan dimuat di media massa itu loh yg kadang2 bikin geleng2 kepala… *atau mungkin memang begitu ya tipe orang yang moralis?*

  20. 23 ytineka 4 Desember 2006 pukul 9:09 am

    hmm…kalo poligami ini jatuhnya sama kel. Aa Gym..itu sih… ladang “latihan” buat mereka yg level imannya dah tinggi kali ya…,
    Aa latihan iman apakah bisa adil terhadap 2 istri….
    Teteh latihan iman… apakahn bisa ridho terhadap poligami yg dilakukan Aa.
    Kalo ujian ini “pass” kan levelnya imannya bakalan lebih naik lagi
    *btw.. ujian aa asik,ya…. janda muda yg cantiq…. hehehe

  21. 25 zanuar 4 Desember 2006 pukul 9:46 am

    yaa..gitu deh…

  22. 26 Neng Indie 4 Desember 2006 pukul 9:47 am

    Ahhh ini sih ujian yang dicari2 sendiri aja kali .. bisa milih yang enak lageee .. hehehe

    Kalo lihat gaya bicara istrinya Pak Gym yang tersendat2 dan agak penuh emosi di tipi2 .. juga terlihat dari bahasa tubuhnya .. daku kok nggak yakin kalo bliaw itu ikhlas 100%. Dan kalaupun istrinya itu ikhlas 1000% gimana dengan anak2nya yang 7 orang itu? Oke lah yang besar juga bisa menerima karena diceramahi bapaknya .. lha tanggung jawab Pak Gym sama anak2nya yang masih di bawah umur dan belum ngerti apa2 itu gimana?

    Pak Gym-nya ngaku2 turun berat badannya sampe 3 kilo dan sampe jerawatan segala karena masalah ini berat buat dia (herannya tapi kok dijalanin yaaa … *nggak ngerti*) Akting memandang istri dengan penuh cinta trus pake cium2an segala itu bikin daku tambah kesyeeel .. huhh

    Semakin banyak bicara .. semakin banyak show off … semakin kelihatan kalau semuanya itu cuma 0 (NOL) besar …

    Phewwww *tarik napas* … Maap yah yang punya blog .. daku emosih jiwa soale … maklum daku ini perempuan yang sangat anti poligami dan anti pembodohan dengan dalih2 agama oleh yang menyebut/disebut dirinya sebagai “pemuka agama” …

    Salam kenaaaaaaal yahhhh .. !!!!

  23. 27 sandal 4 Desember 2006 pukul 10:14 am

    ga mau komentar sual aa gym, he as his own reason. entah itu pembenaran ato kebenaran, not my busines.

    saya punya seorang teman, umurnya baru sekitar 26-27 tahun. tapi dia mempunyai dua istri dan keduanya sama-sama tahu dan sama-sama ikhlas.

    waktu kecil saya pernah bercita-cita berpoligami agar kayak raja-raja jawa dahulu kala, dan bodohnya lagi, hal ini tak critain ke ibu dengan polosnya dan ibu langsung ngamuk-ngamuk wakakaka

  24. 28 erander 4 Desember 2006 pukul 11:21 am

    bukan kah .. jodoh, rejeki dan maut ditentukan oleh Allah? kalo poligami? apa termasuk kategori jodoh juga ya? jika ya .. ya wis lah .. artinya itu kehendak Allah.

  25. 29 tejo 4 Desember 2006 pukul 11:37 am

    buwat aa.. maju terus..

    hehe…
    apakah kita selama ini tlah meng-haram-kan yang halal
    dan meng-halal-kan yang haram…??????
    –> meng-haram-kan poligami.. tapi membiarkan (meng-halal-kan) selingkuh dan ‘jajan’

    wong poligami dibolehkan ama pencipta kita..
    ehh.. kita yang diciptakan malah menolak aturan yang dibuat untuk kita..
    jangan sampe deh.. kita menerima sebagian dari agama dan menolak sebagian yang lain..

    aa.. tunjukkan/buktikan !!

    hehe.. met kenal .. maaf sebelonnya..

  26. 30 manusiasuper 4 Desember 2006 pukul 1:09 pm

    mungkin semua masalah mindset saja, kita yang anti poligami berpikir seperti ini, kita yang menerima poligami berpikir seperti itu…
    tidak ada benar salah dalam kontroversi ini, menurut saya…
    semua kembali kepada keyakinan masing-masing, kembali pada idelogi, cara berpikir, kedewasaan, seperti apa kita dibesarkan, dan faktor-faktor eksternal lainnya.
    Tapi secara pribadi saya setuju dengan adanya kekhawatiran poligami A’a Gym sebagai seorang idola (saya sendiri pernah berkata bahwa the first and only living person that make me proud to be a muslim is A’a Gym) akan membawa pembenaran bagi oknum-oknum laki-laki yang ingin memuaskan birahi dengan punya banyak istri, itu saja..
    (bingung saya, pas nulis koment di posting orang lain, lancar gini, pas mau mosting di blog sendiri malah acak kadut…)

  27. 31 raf_03 4 Desember 2006 pukul 1:16 pm

    “…. Phewwww *tarik napas* … Maap yah yang punya blog .. daku emosih jiwa soale … maklum daku ini perempuan yang sangat anti poligami dan anti pembodohan dengan dalih2 agama oleh yang menyebut/disebut dirinya sebagai “pemuka agama” … ”

    waduh… hati-hati neng, kalo njenengan anti poligami artinya njenengan anti syariat islam, biar bagaimanapun poligami diatur (baca: diperbolehkan) oleh Allah SWT, dan juga Rasulullah SAW pun melakukan poligami, istri-istri beliau pun bukannya dengan mudah menerima kenyataan mereka dimadu oleh rasulullah, buktinya Aisyah r.a pernah marah dan membanting baki minuman di hadapan para shahabat ketika Rasulullah SAW bercerita tentang kenangan manis beliau dengan Siti Khadijah r.a.

    paradigmanya harus dirubah tuh… laki-laki yang tidak melakukan poligami harusnya memiliki paradigma demikian:

    saya tidak berpoligami karena saya tidak mampu menanggung tanggungjawab super berat yang dimiliki seorang laki-laki yang berpoligami.

    sementara bagi perempuan, yah.. seperti yang dikatakan teh Ninih: wanita mana sih yang mau dimadu?? nyatanya para istri Rasulullah pun merasa berat, tapi pada akhirnya iman mereka lah yang membuktikan ketaatan mereka pada Allah. Bukannya teh Ninih juga bilang “Apakah saya akan memperturutkan hawa nafsu saya dengan melarang Aa berpoligami?”…

    Yang penting, semuanya dilakukan atas dasar keimanan dan ketaqwaan, serta dilakukan dengan penuh musyawarah, kebijakan, dan keadilan seperti yang dituntunkan Allah dan dicontohkan Rasul-Nya… bukan atas dasar nafsu, baik nafsu dari pihak laki-laki (baca: maniak kawin) ataupun nafsu dari pihak wanita (baca: egoisme) yang keduanya hanya semakin menjauhkan kita dari keridhoan-Nya.

    memang berat bagi mereka yang -maaf- imannya masih lemah, tapi insyaAllah, dibalik semua aturan Allah bagi manusia, baik disukai atau tidak, selalu ada hikmahnya.

    Wassalam

  28. 32 mendhem 4 Desember 2006 pukul 1:18 pm

    Jika mengomentari tentang beliau.,lihat dulu diri kita. lebihkah ilmu kita dengan beliau, lebih dekatkah kita dengan Tuhan ketimbang beliau, apa yang di lakukan orang secara dzohir tidak menentukan kadar batinnya. Dalam batin siapa yang tahu. yang pasti kita belajar melihat keadaan sesuai proporsinya,n dengan hati yang bersih, tanpa fitnah dan wak prasangka yang jelek.yang pasti Aa gym punya beribu – ribu pertimbangan tentang hal itu, dan menurut saya dia tidak mempertimbangkan popularitasnya, gak kaya kita, yang masih menjadi coro aja lagak – lagak jaga popularitas dengan berbuat, berkata, bergaya munafik.Hitung lah maksiatmu ketika pacaran n selingkuh dulu, lalau pandanglah aa, maksiatkah dia???hmmmmm. Wong aa, teh nini, teh rini adem ayem ko ati kita yang panas. Anda marah….. lha salah sendiri.

  29. 33 Supandi 4 Desember 2006 pukul 1:35 pm

    AA sungguh disayang.
    Pasti banyak kecewa karena AA Gym itu panutan kebenaran.
    AA Gym telah menyakiti hati wanita

  30. 34 bheri 4 Desember 2006 pukul 2:06 pm

    Kalau kita berkhidmad ke Aa Gym, maka dia juga manusai (aa’ juga manusia…! kaya’ lagu itu loh).
    Tapi kalau kita mau berkhidmad pada kebenaran hakiki dari sumbernya langsung, ya dari Allah, melalui Qur’an dan Sunnah RasulNya. Maka insya Allah nggak akan kecewa.
    Sementara yang terjadi sekarang ini kan lebih banyak ngegosip dari padah klarifikasi langsung ke sumbernya atau kalau mau mbandingin, gentle mana YZ sama AA ? bu’ mba’ yg pada kecewa, gimana ? mau resmi atau pilih diboongin beneran ?!

  31. 35 om7ack 4 Desember 2006 pukul 2:48 pm

    @ [irwan]
    Wah, Pak, put itu bukan kekasih saya pak, hanya teman biasa. Dan saya sendiri sih jelas ga tertarik poligami. Satu aja ga abis2.

    Kan gak harus nunggu habis hel :D

    *cepet-cepet matiin monitor, ada istri disamping komputer*

    -=|[bersilaturahmi denGan komentar]|=-
    -=|[gretong bilang:budayakan berkomentar]|=-

  32. 36 DaRwIN 4 Desember 2006 pukul 3:25 pm

    Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan
    dari Miswar bin Makhramah ia
    berkata: Saya mendengar Rasulullah saw
    bersabda ketika ia berada di
    atas mimbar: “Sesungguhnya Bani Hasyim
    bin al Mighirah minta izin
    untuk menikahkan putri mereka dengan Ali
    bin Abi Thalib. Saya tidak
    mengizinkan, kemudian saya tidak
    mengizinkan, kemudian saya tidak
    mengizinkan, kecuali jika putra Abi
    Thalib menceraikan putriku dan
    menikahi putri mereka. Karena
    sesungguhnya dia (Fatimah) adalah bagian
    dari diriku, mencemaskanku apa yang
    mencemaskannya dan menyakitiku apa
    yang menyakitinya. “(HR. Bukhari).

    Menurut Su’ad Ibrahim Sholeh, seorang
    professor fiqih di Universitas
    al Azhar Mesir, “Poligami sesungguhnya
    merupakan keringanan yang
    diberikan dalam kondisi khusus dan
    dengan syarat-syarat tertentu.
    Menurut al Maraghi, pemilik tafsir al
    Maraghi: “Poligami tidak sesuai
    dengan konsep mawaddah wa rahma dan
    ketenangan jiwa terhadap seorang
    wanita, yang merupakan rukun kebahagiaan
    pasangan suami sitri. (Siti
    Habiba, Batam, 30 Agustus 2005)

    Di Tunisia dan Turki poligami dipandang
    sebagai tindakan haram dan
    kriminal. Karena itu, lelaki yang
    melakukan poligami diancam hukuman
    penjara setahun plus denda uang dengan
    jumlah tertentu.

    Tunisia adalah negara yang berdasarkan
    syari’at Islam, tetapi
    mengharamkan poligami. Dengan alasan
    poligami yang sekarang
    dipraktikan umat Islam bertentangan
    dengan perilaku Rasul.Poligami
    umat islam sudah mencapai tahap crime
    against humanity (pelanggaran
    terhadap kemanusiaan) .

    Undang-undang Keluarga negara Islam
    lainnya, seperta Mesir,Syria, dan
    Marokko, meskipun tidak seketat Tunisia,
    juga sangat membatasi
    poligami sebagai bentuk proteksi negara
    terhadap warganya. sebagian
    ulama, seperti Mahmud Muhammad Tahta,
    Abdullahi an-Na’im, berpendapat
    bahwa poligami hanya dibolehkan pada
    masa-masa awal Islam. Ayat-ayat
    Al Quran yang berbicara tentang poligami
    lebih bernuansa pelanggaran
    ketimbang pembolehan.

    Sesungguhnya, Indonesia sebagai negara
    yang berpenduduk mayoritas
    Muslim sudah menerapkan aturan yang
    ketat dalam poligami. Menurut
    Undang-undang Perkawinan, sudah boleh
    berpoligami kalau mampu berlaku
    adil dan ada izin dari istri, dan izin
    itu bisa diperoleh dengan tiga
    syarat: Kalau istri mandul, istri sakit
    berkepanjangan, istri tidak
    dapat melaksanakan kewajiban sebagai istri.

    Sayangnya, peraturan ini tidak berjalan
    efektif, mungkin karena tidak
    ada polisi yang mengawasi suami yang
    berpoligami. Kebanyakan suami
    yang berpoligami tidak mampu berlaku
    adil. Kebanyakan mereka melakukan
    tanpa izin istri sehingga poligaminya
    dilakukannya secara sirri, tanpa
    pencatatan resmi. Kebanyakan suami
    berpoligami bukan karena istrinya
    tidak punya anak, atau sakit, atau tidak
    melakukan kewajiban,
    melainkan semata karena tidak mampu
    mengekang keinginan syahwatnya.
    Lagi-lagi soal biologis!!!

    Mengapa semua alasan yang membolehkan
    suami berpoligami hanya dilihat
    dari perspektif kepentingan suami, tidak
    sedikit pun mempertimbangkan
    pasangan dan kepentingan perempuan?
    Bagaimana jika suami tidak mampu
    menjalankan kewajibannya? Bagaimana jika
    suami cacat atau ditimpa
    penyakit? Bagaimana jika suami mandul?
    Apakah Pengadilan Agama juga
    akan memberi izin kepada istri menikah
    lagi? Ketentuan hukum yang ada
    tentang poligami jelas menunjukan posisi
    inferior dan subordinat
    perempuan di hadapan laki-laki. Dan ini
    sungguh bertentangan dengan
    esensi Islam yang mengedepankan
    nilai-nilai kemanusiaan, keadilan,
    kesetaraan, dan kemaslahatan.

    Alasan membolehkan berpoligami itu pun
    menyalahi tuntunan Allah dalam
    Q.S. an-Nisa, 4: 19: “…Dan perlakukanlah
    istrimu dengan cara-cara
    sopan lagi santun. Kemudian, bila kamu
    tidak menyukai mereka (maka
    bersabarlah) karena boleh jadi kamu
    tidak menyukai sesuatu, padahal
    Allah menjadikan padanya kebaikan yang
    banyak.”

    Pesan moral ayat ini justru meminta
    suami bersabar atau tabah
    menghadapi kekurangan istri karena
    mungkin itu ada hikmahnya, bukan
    lalu mencari istri lain. Sebaliknya,
    kalau suami punya kekurangan,
    istri pun harus bisa menerima itu
    sebagai kenyataan. Bukankah inti
    perkawinan adalah komitmen untuk hidup
    bersama dalam suka dan duka
    menuju keridaan Tuhan. Indah sekali!

    Pesan penting yang ingin disampaikan
    buku sekaligus film Berbagi Suami
    adalah sebagai berikut: perempuan adalah
    manusia seutuhnya, perempuan
    harus tampil sebagai pembuat sejarah,
    bukan semata-mata objek pasif
    dari proses bersejarah. Perempuan harus
    tegar dan berani melakukan
    perubahan demi keadilan dan demi
    kemanusiaan; harus berani mendobrak
    stereotip perempuan sebagai mahluk
    penggoda, lemah dan tidak berguna;
    harus berani melawa dominasi,
    diskriminasi, dan eksploitasi sekalipun
    berkedok agama.

    Agama sejatinya membuat hidup manusia
    lebih bermakna: bermakna bagi
    dirinya sendiri, bagi sesama, dan bagi
    alam semesta. Islam agama yang
    ramah terhadap perempuan, sekaligus
    rahmatan lil’alamin (rahmat bagi
    alam semesta).

    Nah saya melihat AA Gym seperti don juan
    yang merayu kekasihnya
    (isterinya) untuk memperbolehkan dia
    menikah lagi dengan rayuan maut
    ayat-ayat Tuhan. Gile juga kan!

  33. 37 rizka 4 Desember 2006 pukul 4:45 pm

    Mudah-mudahan Gym sebagai panutan kebenaran, tidak merayu pria-pria lain untuk berpoligami.

  34. 38 rie_ke 4 Desember 2006 pukul 5:03 pm

    syukur Aa mau berkata jujur kalo beliau melakukan poligami…Daripada orang yang munafik menolak poligami tapi punya simpanan dan selingkuhan “jajan” diluar sana end istrinya ngebiarin..banyak kok kayak pejabat2 kita (anggota DPR itu contohnya) tp malah dilegalkan..mending poligami yang sah,,,,tapi ga gampang lho poligami,berlaku adil ga semudah yang dipikirkan jadi pikirin berkali2 aj buat para suami…punya istri satu aja banyak yang masih ditelantarkan (ngebiarin istrinya durhaka eng msh ngbuka2 aurat itu juga nelantarin istri lho)

  35. 39 Djaka Mendil 4 Desember 2006 pukul 5:46 pm

    waduhhh…saluuut banget bwat aa..hati bersih, pakaian bersih dan “permainan” yang bersih. Ga apa-apa, itu kan bagian dari ujian dunia. Kita harus tetap tegak berdiri. Hati kita yang bicara. berfikir pakai hati, semua itu adalah hal yang wajar bagi hati. biarkan aa’ menjalani kehidupan pribadinya sendiri. wong sah koq nikahnya. jangan kita sampai merusak kemashlahatan umat dengan “kedengkian” hati kita. Lah itu ada tanda – tanda yang sudah dekat. Bicara dari hati tanpa lewat kepala dulu, langsung keluar di lidah. Tanda orang alim loh….

  36. 40 goeve 4 Desember 2006 pukul 6:50 pm

    hehehe gosip beneran niy, halah ga nyambung mode on :p

  37. 41 sara 4 Desember 2006 pukul 8:12 pm

    sbg pengagum aa, gw termasuk org yang kecewa berat. aa sudah tidak punya peri kemanusiaan. aa sudah menyakiti hati wanita yang telah melahirkan anaknya.

  38. 42 jojon 5 Desember 2006 pukul 12:00 am

    aa kaya tahi kucing
    itu kata anak kecil
    kalau kata orang besar aa itu
    berarti

  39. 43 Aa Brenx 5 Desember 2006 pukul 7:25 am

    Selamat untuk poligaminya aa gym. semoga membawa barokah. Jangan pikirkan orang2 yang marah. karena Marah tanda Iri dan Tak mampu.

  40. 44 jack azz 5 Desember 2006 pukul 9:45 am

    @darwin: top !

    Yang kasian dalam hal ini adalah umat.

    Ini jadi laughing stock buat org2 yang gak suka dengan muslim dan menjadi pembenarn bahwa agama inferior terhadap wanita dlsb dlsb.

    Sungguh sangat disayangkan.

    gue sih sebenarnya gak peduli kalo yang kawin lagi pak lurah misalnya, tapi ini ulama besar yang jadi panutan (termasuk *was* gue) :(

  41. 45 widayanti 5 Desember 2006 pukul 11:25 am

    Rasul menikah dengan janda karena anak yatimnya kok, lha ini AA menikah dengan janda tapi janda cerai, mantan suami masih seger buger….
    Sunah Rasul yang jadi “Pembenaran”…paraaaaahhhhhhhhhh…

  42. 46 wadehel 5 Desember 2006 pukul 12:33 pm

    @ Neng Indie
    Sabar mbak, sabarrrr…. pembodohan itu kan hal yang biasa dilakukan para pemuka. Sekarang kitanya sendiri, terutama kaum anda itu yang perempuan, sampai kapan mau di bodohi :P
    Salam kenal juga :) “Sumpah serapah” asik juga tuh :P
    @ Tejo
    Kenalan kok nggak menyertakan link? Gimana saya mau maen kesitu?
    @ Manusiasuper
    Emang tidak ada yang salah. Hanya masalah sudut pandang dan mindset. Yang jelas AA Gym sudah menunjukkan keberhasilannya merombak mind teh Nini yang sebenarnya tidak rela di poligami, menjadi ikhlas dimadu demi surga.
    @ Mendhem
    Iya, dalam kasus ini, popularitas sepertinya memang bukan sesuatu yang penting bagi AA Gym, mungkin itu patut di teladani. Sayangnya, perasaan istri pertama dan ke 7 anaknya juga terlihat tidak dianggapnya terlalu penting, yang ini saya tak mau meneladani. Tapi kalau alasannya surga… hmmm.
    @ Bheri
    Yang di gosipkan itu kan justru klarifikasinya AA Gym :P
    Selingkuh: Tergoda ngesex dengan cewe lain karena diperbudak syahwat, tapi karena masih menghargai perasaan istri, jadi tidak memberi tahu.
    Poligami: Tergoda ngesex dengan cewe lain karena diperbudak syahwat, tak perlu menghargai perasaan istri, karena secara cerdas bisa menggunakan agama untuk pembenaran dan membuat istri mau tak mau harus menerima.
    Pilih mana?
    @ om7ack
    Argh, sebenarnya bukan karena belum abis. Tapi karena sudah puas abis, dah dapet yg all in one sih, dari petualangan sex paling mesum sampe spiritual yg paling iseng bisa terpuaskan, ngapain buang energi cari yang lain? hihi…
    *kalo doi baca bakal besar kepala nih*
    @ DaRwIN
    Waaaaw, Saya baru tahu kalo tunisia itu negara berdasarkan syariah. Dan saya juga baru tahu kalo orang-orang syariah bisa berpikir! Pantas dicontoh tuh!
    Terimakasih untuk komen yang brilian. Sayang anda tidak menyertakan alamat blog anda. Pasti banyak pengetahuan disana. Lain kali tulis lah, jangan pelit.

  43. 47 Yenny 5 Desember 2006 pukul 12:41 pm

    widayanti Says:
    Desember 5th, 2006 at 11:25 adalah

    Rasul menikah dengan janda karena anak yatimnya kok, lha ini AA menikah dengan janda tapi janda cerai, mantan suami masih seger buger….

    aku says:
    Rasul menikah dengan janda tua
    AA Gym menikah dengan janda bekas model

    Tanya kenapa???

    salam kenal :D

  44. 48 wadehel 5 Desember 2006 pukul 12:43 pm

    @ Yenny
    Mungkin karena…
    jaman rasul dulu belum ada janda bekas model.

  45. 49 irwan 5 Desember 2006 pukul 1:08 pm

    Saya yankin kalo semua istri Rasul itu semuanya cantik.
    Emangnye kalo Polygami bolehnya ama nene2??
    Kalo ama nene2 sih itu bukan dinikahi tapi disantuni. :D

  46. 51 Tukangkomentar 5 Desember 2006 pukul 7:53 pm

    Didebatkan ke sana dan ke sini, ke samping dan ke depan, masalahnya kan cuma satu:
    kenapa para perempuan mandah saja diperlakukan begitu? Kalau ikhlas monggo saja, kalau nggak ja berontak. Iya, toh?
    Bagaimana kalau promosikan poliandri atau bahkan poligynandri para mBak-mBak, Ibu-Ibu, adik-adik (pokoknya yang perempuan dah!).
    Kalau bis ambok ambil alih kekuasaan dalam pemerintahan dan agama sekalian saja, mungkin akhirnya akan tercipta sebuah kedamaian.

  47. 52 Neng Indie 6 Desember 2006 pukul 9:17 am

    @ Pakde Tukang Komentar,

    Kalo kami, para wanita (ciehhh) promosiin Poliandri lha apa bedanya kami nanti sama Petinggi2 Poligami yang “heartless” di Endonesah Raya ini beserta pendukung2nya ituuuh?

    Mauku sih yaaa kita main cantik aja …..

    Mbak2, Ibu2, Adek2, Teman sejawat, mari mulai menghargai diri sendiri gituhhh. Jangan cuma pake style “swargo nunut neroko katut”. Mari kita buka mata, buka pikiran, buka hati. Dengarkan suara hatimu. Dengarkan juga suara hati anak2-mu. Jangan mau dikadalin apalagi dah pake kata2 “nanti masuk surga .. berarti kamu membela Tuhan” dan janji2 surga lainnya …
    Kita harus punya sikap!! Merdeka !!! Horeeeeeeeeee !!

    Okehhhh gals !! Pisss yowwwwww ….

    Intermezzo,

    Kata orang : “elo Feminis ya sekarang”
    Kata gue : “Feminis apaan sih? Kalo Femina gue tau, ntu
    majalah pan?”

    Sekiyan dan trima kasehhhh …

  48. 53 Jauhari 6 Desember 2006 pukul 9:27 am

    sekali lagi Trend Sesa[a]t di negeri yang malang ;)

  49. 54 irwan 6 Desember 2006 pukul 11:07 am

    Poliandri??
    Kasihan ntar tuh anaknya, bapaknya yang mana yaaaa??
    Masa kalo mo tau bapaknya harus tes DNA segala??!! 8-}

  50. 55 Peace 6 Desember 2006 pukul 11:11 am

    kalo laki2 bisa poligami krn aa gym bilang software dan hardwarenya memang begitu n ada dalilnya
    kalo perempuan, mo poliandri .. ga boleh krn ga ada dalilnya di agama.. tapi kalo ganti suami, bole2 aja… sekarang ini kalo liat tipi, byk laki2 poligami dan byk perempuan yg ganti suami… kedua2nya sah menurut hukum dan agama …
    hehehehe..

  51. 56 Peace 6 Desember 2006 pukul 11:16 am

    ttg poliandri..
    ada lho realitanya di negeri ini, mereka hidup bahagia bersama. unik juga sih ngeliat keluarga itu keseharian.. tapi so far so well tuh.. tetangga ku itu rukun dan damai sampai anak2nya menjadi dewasa..
    status.. ga terlalu dipermasalahkan mereka..
    well.. dunia berwarna yah ..
    peace………..

  52. 57 irwan 6 Desember 2006 pukul 11:37 am

    Yang Poliandri pasti ga punya Agama.
    karena semua agama ga ada yg ngebolehin.
    Agama = A + Gama
    A = tidak
    Gama = kacau
    Tunggu aja pasti entarnya jadi kacau.

  53. 58 wadehel 6 Desember 2006 pukul 12:17 pm

    @ Tukangkomentar
    Setuju pak, masalahnya ada perempuan yang sudah terlanjur sukses dibodohkan.

    @ Irwan
    Dalam kasus poliandri sepertinya semua ayah ikut bertanggung jawab atas semua anak, gak peduli itu anak dari spermanya siapa, lha komit hidup bersama kok tanggung jawabnya milih-milih.

    @ Peace
    Yang namanya software itu sama produsennya pasti selalu dikasih patch, untuk mengobati bugs dan mengikuti perkembangan jaman. Kalo fanatik sama release pertama dan ga mau download patch/update, jadinya expired, membasi. Tapi itupun ga masalah kalo memang penggunanya orang-orang basi.

  54. 59 Mulia 6 Desember 2006 pukul 1:54 pm

    Dear rekans netter,

    Marilah kita ambil hikmah nya saja dari kejadian ini, kalau bisa ambil hikmah positif berarti kita sudah dewasa, dan ini berlaku sebaliknya.
    Saya melihatnya ,ini adalah pembelajaran umat agar :
    1. Anggaplah Aa’Gym itu juga manusia biasa yg memiliki kelebihan dan kekurangan. Bisa saja dgn kejadian ini yg terlihat di mata kita saat ini kekurangan beliau yg ‘kurang patut’ dilakukan oleh seorang Tokoh panutan sekaliber Aa. Jadi ambil yg baik dr Aa’Gym..buang atau tidak perlu di tiru yg kekurangannya.
    2. Poligami adalah memang dibolehkan..dengan cara2 yg harus & sangat berat di ikuti persyaratannya, tetapi tidak di anjurkan…jadi bukanlah sebuah pembenaran (lebih kepada emergency case-kasus terpaksa..!!)
    3. Memberikan pengertian ke umat bahwa ; adalah lebih baik (‘terpaksa’) melakukan poligami dgn memenuhi aturan yg menyertainya dari pada selingkuh atau kawin siri atau istri simpanan yg jelas2 di laknat oleh Allah.

    Itu saja sementara yg saya bisa ambil hikmah dari ‘Aa’Gym story’ semoga bisa menambah wawasan rekan2s.

    Sahabat karibmu ,
    Mulia Hadiningrat

  55. 60 irwan 6 Desember 2006 pukul 2:18 pm

    Ga setuju kalo Poligaminya Aa adalah kekurangan.
    Poligami ga sama ama cerai.

    – Poligami adalah halal kalo dilakukan sesuai syariat.
    – Cerai adalah hal yang halal tapi dibenci oleh Allah SWT.

  56. 61 Mulia 6 Desember 2006 pukul 3:41 pm

    @irwan
    Mas Irwan yg saya maksud ‘kekurangan’ disini bukan poligaminya tetapi ‘kurang patut dilakukan krn beliau tokoh panutan umat’. Dan inipun ‘dimata kita saat ini’, siapa tahu di mata orang lain ataupun Allah ternyata dilatar belakangi hal2 yg lebih mendukung kebijakan tsb sbg tokoh panutan. Atau bisa saja ‘lebih mengedepankan kepentingan umat (krn Aa harus memberikan tausiyah/muhasabah ke masyarakat yg nota bene dianggap lebih utama dibanding keluarganya .?? siapa tahu…) Dan nantinya akan ada penjelasan sebab musabab kenapa Aa Gym harus ‘berpoligami’ dibanding Monogami…tinggal menunggu waktu….
    Demikian penjelasan saya, 2 hal yg disampaikan oleh mas Irwan pun saya setuju dan meng Amini.
    Semoga kita tambah mengerti hikmah dibalik ini semua.

    Sahabat karibmu,
    Mulia Hadiningrat

  57. 62 Tukangkomentar 7 Desember 2006 pukul 2:57 am

    Irwan.
    “Poliandri??
    Kasihan ntar tuh anaknya, bapaknya yang mana yaaaa??
    Masa kalo mo tau bapaknya harus tes DNA segala??!! 8-}”

    Kalau memang sudah mau poliandri kan memang sudah sedia nerima kenyataan itu, kan nggak penting algi dong sperma siapa yang berhasil nembus dinding telurnya si istri pertama kalinya. Iya toh?
    Atau memang itu sifat laki-laki yang macho dan cuma mau ngakui produksinya sendiri?
    Kita lihat saja sekarang ini, berapa banyak hasil perpaduan sperma kita dengan telur seorang wanita yang gentayangan di dunia ini tanpa kita kenal?
    Yah, gitulah, kalau dilihat dari awal sampai sekarang memang laki-laki maunya menang sendiri dan nggak mau bagi-bagi (tapi mau dibagi-bagi!). Jadi kadang-kadang argumentasi-argumentasinya seperti mau menang sendiri dan dialasi ajaran agama, sulit sih kalau mau mengalasi dengan akal sehat dan hati nurani yang jujur. Iya, toh?
    Tapi apa boleh buat, kalau kaum wanitanya mau dan mengharap masuk surga, ya, apa boleh buat lah.

    “Yang Poliandri pasti ga punya Agama.
    karena semua agama ga ada yg ngebolehin.
    Agama = A + Gama
    A = tidak
    Gama = kacau
    Tunggu aja pasti entarnya jadi kacau.”
    Memang saya nggak ngerti hubungannya poliandri dengan kacau akhirnya (kan banyak juga poligini yang berakhir kacau, kan? yang istrinya cakar-cakaran atau saling nggak ngomong?), tapi ya, kalau ditinjau dari caranya analisa, saya cuma bisa bilang: bijak, bijak!

    Peace:
    “kalo perempuan, mo poliandri .. ga boleh krn ga ada dalilnya di agama.. tapi kalo ganti suami, bole2 aja… sekarang ini kalo liat tipi, byk laki2 poligami dan byk perempuan yg ganti suami…”
    tapi kan kalau perempuan yang gitu biasanya dicela, dinamakan: piala bergilir, kan (bahkan oleh kaumnya sendiri)?

    Betul kata mas Wadehel: “sampai kapan wanita mau dibodohi?” Saya tambah: sampai kapan kita mau tetap bodoh? Mungkin sampai kita “mengerti hikmah di balik semua ini” ya?

  58. 63 safi 7 Desember 2006 pukul 7:27 am

    wahai kaum lelaki, jangan kau pakai dalih-dalih agama untuk pembenaran nafsu syahwatmu belaka. baca dong ayat poligami di Qur’an dengan lengkap ! (..bahwa kau sekali-kali tidak akan bisa berlaku adil pada istrimu, meskipun kamu bermaksud demikian). menyitir kata ibu Musdalifah dalam acara Topik Minggu ini SCTV semalam, yang diperlukan sekarang bukan hanya manajemen Qolbu tapi juga Manajemen Syahwat !!!

  59. 64 S.E.N.S.O.R ! 7 Desember 2006 pukul 7:43 am

    Udah baca artikel : Benarkah Poligami Sunnah ?

    Lihat : http://servocenter.wordpress.com/2006/12/04/poligami-aa-gym/

  60. 65 irwan 7 Desember 2006 pukul 10:45 am

    Aneh masyarakat Indonesia ini emang aneh. :-?

    Giliran Pornografi dan Porno Aksi mereka berdalih itu seni dan para kiyai aja yang berpikiran kotor, sehingga pelakunya dibela mati2 an hingga semua media membelanya.

    Tapi ini yang jelas2 Syah tidak melanggar hukum, norma dan Agama malah dipermasalahkan.

    Yang berfikiran kotor itu siapasih??

    Sekarang coba aja lihat kasus ME dan YZ bagai mana kita menyikapinya apakah itu termasuk SENI ??

  61. 66 ning 7 Desember 2006 pukul 4:26 pm

    numpang komentar ah. Aa gym sah-sah aja poligami, wong agama aja membolehkan. Penggemarnya sah-sah aja merasa kecewa dan muak, wong selama ini si aa menampilkan diri sebagai orang yang monogamis, “satu aja ga habis-habis…”

    Gak salah juga kalau aa gym yang poligami gak laku lagi dijual. sapa sudi…
    Baca tulisan berjudul Blunder Aa Gym vs Women Power, waduh. MQ gak laku lagi sekarang. Tamu DT menurun drastis, artinya uang yang berputar di situ juga menurun drastis. Wisata rohani pada dibatalin. Aa gym enak-enakan, tapi banyak yang terancam kehilangan sumber penghasilan.

  62. 67 JuliaPere 7 Desember 2006 pukul 4:53 pm

    Orang mau poligami kok repot.

    Kalo ada beberapa perempuan dewasa mau kawin dengan satu orang lelaki, asal mereka udah saling berkomitmen, suka sama suka, mikirin masak-masak apa konsekuensinya, enak enggak enaknya, kenapa harus dihujat?

    Emangnya harus monogami baru bisa bahagia? Emangnya pernikahan poligami TIDAK AKAN PERNAH bisa bahagia?

    Mau perkawinan monogami, poligami, poliandri, ato sesama jenis kek kalo orang-orang yang melibatkan diri di dalamnya udah saling berkomitmen, dewasa dan bisa mikir serta siap menerima segala konsekuensinya, kenapa enggak?! Kenapa orang laen harus sewot?

  63. 68 irwan 7 Desember 2006 pukul 5:01 pm

    @ning
    Yah.. itulah knsekuensi dari da’wah, dulu Islam juga dicemooh dihina dll.

    Maaf, tapi kenapa yang selingkuh malah dibela2
    coba lihat di:
    http://priyadi.net/archives/2006/12/07/penganiayaan-berjamaah/

    Sekarang coba mas Wadehel bikin tulisan tentang ME dan YZ dong.

  64. 69 wadehel 7 Desember 2006 pukul 7:53 pm

    @ Tukangkomentar

    sampai kapan kita mau tetap bodoh?

    Sampai kita mau belajar dan bisa membaca :P

    @ Safi
    Nambahin, selain manajemen syahwat, perlu ada juga
    -manajemen anak, 10 gitu loh!
    -manajemen istri, pastinya!
    -manajemen titit, pasti banyak bahas tentang suplemen nih!
    -manajemen … apa lagi ya :-?

    @ SENSOR
    Itu artikel yang Pak Irwan dan AA Gym harus baca tuuuh.

    @ JuliaPere
    Anda pasti sudah lama tidak pulang ke Indonesia ya? Disini masyarakat masih perlu panutan, masih suka mengkultuskan, masih doyan membebek buta mengikuti ulama, nah AA Gym ini salah satu ulama tersebut. Malahan satu-satunya yang dakwahnya paling sejuk dan damai, bukan dari Islam saja yang mengagumi, agama lain juga banyak pendengarnya.

    Kalau tukang becak, anggota Dewan Porno Rakyat, tukang ayam bakar, atau ulama lain yang gak penting menambah istri sih gak masalah. Lha ini yang melakukan sang panutan je, seorang figur yang selalu di idolakan, seorang suci tempat kami membebek buta! Jelas aja kami ribut! Tentu saja kami sewot!

    @ Irwan
    Bukan hanya dakwah islam yang dicemooh pak. Kegiatan ngeblog, orasi-orasi demo mahasiswa, jeritan tukang obat di pinggir jalan, bahkan ceramah dosen di depan kelas juga sering dicemooh. Setiap kali kita menyatakan pendapat, pasti ada kemungkinan di cemooh. Jadi tidak perlu berkecil hati pak, terus saja kegiatan berdakwahnya. Yang penting tidak sambil membunuhi orang lain.

    Soal tulisan tentang ME dan YZ, kenapa tidak membuatnya sendiri di blog bapak saja? Beliau-beliau itu dari Golkar kan? Kalau tidak salah juga malah terlibat menggagas RUU APP kan? Kalau saya sih kurang tertarik untuk menyesalkan kebejatan seorang yang memang sudah bejat. Ga aneh.

    Ditunggu lho tulisannya, btw, bagi alamat blognya dong Pak.

  65. 70 teh susy 7 Desember 2006 pukul 9:41 pm

    kata ustad teteh tempo hari, seorang istri yang mengikhlaskan suaminya menikah lagi akan masuk syurga tanpa hisab. TANPA HISAB booo !!!! Masa ga mao ???
    Hidup di dunia cuma sebentar, sedangkan syurga adalah sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman.
    Lam kenal buat smoa !

  66. 71 irwan 8 Desember 2006 pukul 11:22 am

    Maaf mas Wadehel saya belum sempet bikin blog lg banyak kerjaan, kan ga asik kalo cuma jadi blog sampah.

    Doain aja ya…
    Ntar kalo ud jadi pasiti dikasih tau.

  67. 72 Aa Poli 8 Desember 2006 pukul 1:10 pm

    Saya kecewaaaaaa beraats..
    Bukan karena poligaminya, tapi karena kalah saingan ama Aa, wuiiih..liat orangnya ditipi guwe juga mau..janda bohay, bo…mantan model lagi.

    Pokoknya gw semakin ngefans ama Aa, ntar pengen dengerin ceramah dan tips-tips buat ngegaet janda cantik, :-)

  68. 73 Pelaku Poligami 8 Desember 2006 pukul 3:01 pm

    Menurut Sitoresmi Prabuningrat..soal adil adalah soal kerelaan.
    Jika istri rela dan ikhlas, maka dia akan merasa diperlakukan adil…Apalagi kan, pahalanya jelas : masuk surga. Apa sih artinya cuma di dipoligami? Gak sebanding dengan upahnya : masuk surga.

    Surga..surga..surga..

  69. 74 Santri DT 8 Desember 2006 pukul 4:20 pm

    Aa Gym punya motto yang cukup terkenal: “Mulailah dari hal yang paling kecil, mulailah dari diri sendiri, dan mulailah sekarang juga…berpoligami”.

    Mau nyanyi dulu ahhhh…

    JAGALAH TITIT
    JANGAN KAU NODAI

  70. 75 JuliaPere 8 Desember 2006 pukul 4:50 pm

    @Wadehel

    Wah, Mas Wadehel kalo gitu kapan lagi dong masyarakat Indonesia belajar untuk enggak lagi jadi bebek buta?

    Kapan saatnya yang tepat kita belajar berhenti wek wek wek?

  71. 76 wadehel 8 Desember 2006 pukul 9:14 pm

    @ Teh Susy
    Salam kenal Teh. Btw, itu beneran tanpa hisab? Mau atuuh!!! Tapi saya lelaki nih, apa ganti kelamin aja gitu? Trus jadi istri ketiganya AA, trus teteh yang jadi istri ke empatnya. Tanpa hisab gilaw!

    @ Irwan
    Saya doakan…. *komat-kamit* Amiiiin. *usap muka*
    Btw Pak, ga usah takut dibilang sampah. Itu kan relatif, bagi para jahat, dakwah ulama ulama mungkin dianggap sampah, tapi bagi para beriman hal yang sama dianggap hidayah.

    @ Pelaku
    Surga… Aw! Muantaff!!

    @ Santri DT
    Saya belum dapat lirik lengkapnya, pertama kali baca itu dari shemut, tapi saya ga bisa masuk blognya. Kalo ada yang punya, mau dong.

    @ JuliaPere
    Enaknya kapan? Kita mulai dari sekarang aja yuks?

  72. 77 nita 13 Desember 2006 pukul 11:16 am

    Poligami????? setuju gak setuju semuanya kembali ke pribadi masing-masing,,,tapi gw kaya’nya belom siap untuk dipoligami…and buat ibu-ibu seantero nusantara yang emang agak kurang setuju about poligami,,,berdoa aja deh moga aja suami-suaminya belum bisa memenuhi syarat untuk berpoligami (poligami kan gak gampang banyak syarat yang emang harus dipenuhi) mis. ekonominya, keadilan en yang lainnya.ok….

  73. 78 Mahmud 13 Desember 2006 pukul 2:14 pm

    Efek negatif kalo ‘merasa’ ilmu agama paling tinggi adalah “meng-klaim bahwa pikirannya sudah sesuai dengan keinginan Allah, sesuai Al-Quran”. Orang lain yg tidak sepaham dianggap belum mengerti Al-Quran. Itulah yg namanya “KEBLINGER”.

    Poligami harus dipandang secara mendalam, bukan hanya mengutip SEBAGIAN ayat dalam Al-Quran saja. Pemahaman secara dangkal seperti ini sangat berbahaya! Manusia yg picik akan cenderung menganggap dirinya sudah sesuai dengan ajaran Allah/Al-Quran. Termasuk dalam menyikapi suatu kejadian sebagai “KEHENDAK ALLAH”, padahal kejadian tsb adalah “KEHENDAK MANUSIA” itu sendiri.
    Itulah yg namanya “AGAMA DIPAKAI SEBAGAI KEDOK” pembenaran atas perbuatan maksiat. Berbahaya sekali! Contohnya nggak usah jauh2, semua teroris/pengebom azahari/noordin m. top, semuanya merasa melakukan perintah Allah/Al-Quran. Wow… Allah tidak bisa di-klaim serendah itu.

    Demikian Nabi Muhammad tidak bisa dianggap rendah dengan melakukan poligami, karena setting waktu & tempat yang berbeda dengan keadaan sekarang. Intinya Nabi justru melakukan kebaikan dengan poligami-Nya. Nah kita semua ‘manusia biasa’, janganlah sok-sok an dengan menyetarakan diri seperti Nabi, berpikiran seperti Nabi. Itu namanya KEBLINGER!.

    Apalagi sebagai pemimpin sebuah pesantren yg ‘dulu’ ngetop (sejak poligami langsung gak ngetop lagi deh, kawatir jadi “pesantren poligami”). Mengatakan “aa ingin memberikan contoh poligami yang baik” Wah.. kebablasan bener nih. Bagaimana contoh yg baik, bisa muncul dari tindakan yang ‘buruk’, disebut buruk karena:
    1. ternyata aa tidak melakukan prosedur yg benar menurut Al-Quran.
    2. ijin poligami aa, baru diurus kemarin, setelah berita “istri simpanan’ terekpos oleh media masa. (saya lebih cenderung menyebut rini sbg istri simpanan)
    3. perselingkuhan sudah terjadi 3-5 tahun yang lalu tapi ijin poligami baru kemarin.
    4. prasayarat poligami tidak dipenuhi oleh aa (istri tidak mampu punya keturunan, istri sakit, istri meninggal, ijin dari istri pertama yg terlambat)
    5. istri kedua ternyata bukan janda yg memerlukan banyak bantuan (janda2 korban perang, janda bencana tsunami, janda korban gempa, dll).
    6. tidak ada manusia biasa yg bisa adil terhadap istri-istrinya. (kalo MERASA bisa adil mah banyak… )
    7. poligami aa ternyata ‘nafsu syahwat’ belaka jadi nggak pantas untuk ditiru, apalagi ingin jadi panutan… keblinger banget…

    Demikian sedikit pendapat saya, semoga menjadi jernih dan jelas.

    Kalangan NU dan Muhamadiyah pun sudah sejak tahun 1928 tidak melakukan praktek poligami lagi.

  74. 79 wadehel 13 Desember 2006 pukul 11:31 pm

    @ Nita
    Amiiin. Dan meskipun suami ibu siap, saya doakan supaya beliau tetap menghargai perasaan Ibu-ibu sekalian :)

    @ Mahmud
    Penjelasannya serem amat. Kalo banyak orang tahu gimana tuh? Cowo-cowo bakal rajin ngaji atuh ke DT, buat nyari cewe yg rela di poligami :)

  75. 80 teh susy 16 Desember 2006 pukul 9:02 am

    @ Wadehel
    Lha, kalo aa tau situ ganti kelamin, emang dia bakal mau gt jadiin istri ke tiga ? Kayanya pasti batal deh dapat syurga tanpa hisab !

    @Mahmud
    Detil gitu ! Wartawan ya ? Atow para (gak) normal ?

  76. 81 dolf 16 Desember 2006 pukul 11:54 pm

    dari beberapa penjelasan saya bisa sedikit memahami
    bahwa laki2 minta diistimewakan dari perempuan
    sementara perempuan menjadi masyarakat kelas-2 dalam strata sosial
    mungkin ada yg berkata
    justru dgn begitu perempuan dimuliakan (banyak rujukan & silahkan saja)

    tapi pemahaman saya begini (ilustrasi):
    ada 2 org di depan saya, laki & perempuan
    keduanya kelaparan & meminta makan kepada saya
    saya punya 3 nasi bungkus
    saya mesti bagaimana:
    1. nasi bungkus-1 saya beri ke si laki, nasi bungkus-2 saya beri ke si perempuan, nasi bungkus-3 saya makan sendiri/buang (?)
    2. 2 nasi bungkus saya beri ke si laki, 1 nasi bungkus saya beri ke si perempuan
    3. 1 nasi bungkus saya beri ke si laki, 1 nasi bungkus saya beri ke si perempuan, 1 nasi bungkus terakhir saya bagi menjadi 2…1/2 untuk si laki, 1/2 untuk si perempuan
    dll

    pertanyaannya bukan saya mesti bagaimana ?
    pertanyaannya mana yg adil/bijak ?
    kalian jawab sendiri disertai alasan masing2 (tentunya dalam hati saja)

    anda bisa mengatakan begitu karena anda tidak di posisi poligami
    andai ayah anda yg melakukan poligami
    apa mungkin hati ibu anda tidak hancur ?
    atau berusaha menerima dgn ikhlas seperti teh ninih ?
    atau malah bercerai ?
    coba setelah membaca email ini bertanya
    ke ayah: kenapa tidak poligami ?
    ke ibu : bagaimana kalau ayah poligami ?
    yg paling penting adalah jawaban dari ibu
    karena beliaulah korban utama yg merasakan/mengalami
    anak mungkin dapat berbagi bapak
    tetapi istri relakah berbagi suami ?

    anda bisa menjawab seperti itu karena anda laki2
    kalau anda perempuan bagaimana jawaban mu
    anda ingin tahu jawaban perempuan
    tanyalah langsung ke perempuan atau ibu mu sendiri
    jangan hanya mendapat jawaban dari laki2 saja
    gunakan metode berimbang

    anda pernah gak bayangkan hidup sebagai anak yg ayahnya poligami ?
    anda ingin tahu jawabannya
    tanya kepada mereka yg ayahnya poligami
    tapi ingat !
    bertanya bukan berarti merasakan
    anda hanya tahu jawabannya, merekalah yg merasakan

    nb:
    saya tidak ada masalah dgn poligami, poliandri…tetapi saya lebih mendukung polipantai :P

  77. 82 Herman 17 Desember 2006 pukul 4:44 am

    Heran AA Gym yang berpoligami istri anaknya rela ,kok malah perempuan Indonesia yang marah kesal aatau apalah .Kalau dia ngaku Islam berarti dia perlu belajar Islam lebih dalam pasti dia kurang paham ajaran agamanya sendiri ,’kan umat Islam Indonesia kebanyakan KTP-nya doang .
    Orang Yahudi dan Kristen bisa tertawa ngeliat yang begituan.
    pemerintah di ‘tangan’ Menteri pemberdayaan perempuan mau ngatur UU poligami ngak apa asal cara ngaturnya baik dan efeknya juga baik .
    Tapi yang perlu di atur UU Poligami atau UU Permesuman.

  78. 83 Odi 17 Desember 2006 pukul 11:05 am

    Maaf baru sempat ngomen bung wadehel.
    Ketika melihat lagi salah satu wawancara AA Gym, salah satu perkataannya yang terngiang adalah keinginan AA agar pilihannya ini dihormati sebagai pilihan pribadi AA dan keluarganya. Personal choice.
    Saya jadi teringat, kalau begitu bukankah semua yang dipermasalahkan dalam RUU APP juga personal choice ? Mungkin bisa diperdebatkan bahwa ekses pornografi lebih besar dari poligami. Tapi hal itu tetaplah personal choice.

    Saya setuju pornografi perlu diatur (bukan dilarang) meski itu personal choice, lalu kenapa masih ada resistensi dari banyak pemuka agama tentang pengaturan poligami ?

  79. 84 wadehel 17 Desember 2006 pukul 1:22 pm

    @ Dolf
    Jadi menurut anda, dalam menentukan apakah poligami adil, tidak cukup dari pendapat sang ayah. Perempuan dan anak yang akan termuliakan, atau malah menjadi korban, harus pula didengar suaranya, begitu?
    S E T U J U !

    @ Herman
    To the point aja pak. Mau nuduh kafir kan?
    Ini slogannya: KAFIR KAMU!!!™
    Silahkan copy di stickynote/catatan bapak, lalu paste di setiap blog yang antipoligami :P

    @ Odi
    Selama ini kan cukup ngerti ayat, pelintir dikit, jadi deh pembenaran untuk pemuas syahwat. Lha kalo negara ikut campur? Nanti ga cukup ngerti ayat, harus ngerti celah-celah UU juga supaya bisa ngakalin. Mungkin itu alasan kenapa muncul resistensi dari para pemuka.

  80. 85 Tukangkomentar 18 Desember 2006 pukul 5:38 am

    Mas Wadehel,
    kok buanyak sekali sih yang percaya, bahwa anak-istri si AA Gym itu rela. Dari mana sih tahunya? Apa betul si Teh Ninih itu bilang gitu betul? Kalau memang bilang rela, apa betul rela?
    Atau bagaimana sih?
    (sambil bingung, garuk-garuk keti… eh kepala).
    Saya pernah baca, bahwa dia dalam suatu wawancara bilang, bahwa berat untuk nerimanya. Oh, jadi biar berat nerima tapi rela?
    Biar hitam tapi putih, gitu toh?
    (sambil mikir, apakah ini cuma interpretasi subjektiv dari yang memang pingin, bahwa si dia itu rela? Supaya klop dengan ajaran?)

  81. 86 Tukangkomentar 18 Desember 2006 pukul 5:44 am

    Tambahan (biar chance masuk surga meningkat dengan tambah banyaknya komentar):
    Apa sih hubungannya dengan orang Yahudi atau Kristen? Memangnya mereka nggak ada kerjaan/kesibukan lain dan buang-buang waktu ngetawain AA Gym? Kok sedikit-sedikit orang Yahudi atau Kristen yang dijadikan argumentasi. Memangnya kalau ada yang kentut di pojok Pasar Beringharjo nanti diketawain orang Yahudi atau Kristen.
    Mungkin lebih baik ngaca dan introspeksi (asal hasilnya bukan cuma cemberut atau ketawa doang, tapi juga usaha memperbaiki diri sendiri).

  82. 87 aptuyu 1 Januari 2007 pukul 10:50 am

    kenapa poliandri gak boleh??????? al-quran ayat berapa dan mohon penjelasan……Dalam konteks ikatan POLIANDRI :takut kalo ada anak lahir gak tau bapaknya siapa ya…???!! sekarang kalo wanita yang udah menopouse (katanya ga bisa hamil) tapi tetep cantik boleh gak dipersuami 4 orang???ya….(niatnya) ibadah…atau kalo ceweknya masih bisa hamil… paling… ya terikat suami 4 istri 1 gak sampe hubungn suami istri (atau) pake kondom atau.. biasalah gimana kalo pasangan suami istri mencegah kehamilan… any comment?????menurut gw yang penting NURANI !!!!!!

  83. 88 Mardudi Syaukir 11 Januari 2007 pukul 12:52 pm

    Poligami sih mestinya tidak perlu diributkan. Itu kan masalah kecil dan masalah pribadi dari mereka (laki-laki dan perempuan} yang mau mengamalkannya. Orang yang anti poligami punya alasannya dan yang pro poligami juga punya alasannya. Kalau diributkan, ya tidak ada habisnya dan masing-masing selalu mengemukakan alasan-alasan yang dianggap mendukung. Jadi susah dicari titik temunya. Dengan demikian, bukankah lebih baik bertoleransi. Yang mau poligami, ya silakan lakukan – yang tidak mau poligami, ya memang tidak ada paksaan dalam urusan agama. Jadi masing-masing saja saling memahami dan tidak perlu saling menyalahkan. Semua bertanggung jawab kepada Allah. Masih banyak lagi masalah penting yang perlu kita bicarakan dan bahas.

  84. 89 Al-Mabrur 11 Januari 2007 pukul 9:02 pm

    IBU – IBU SEWAAN
    Salah satu dari banyak masalah yang dihadapi oleh dunia Kristen adalah persoalan poligami dan perceraian yang adalah terlarang menurut ajaran agama Kristen. Walaupun pada kenyataannya banyak nabi dalam Al-Kitab (Bibel), khususnya para nabi yang masyhur seperti Ibrahim (Abraham), Yakub, Daud, Sulaiman, mengamalkan poligami, keberatan utama atas ajaran-ajaran Islam oleh kaum Kristen adalah terhadap poligami; dan meskipun Al-Kitab (Perjanjian Lama) mengizinkan perceraian, [namun] Perjanjian Baru tidak mengizinkan. Satu-satunya dasar yang dengan itu perceraian diizinkan oleh Perjanjian Baru adalah Zina (tertulis dalam Injil Matius 19:9). Tetapi, selain zina, penyakit/kerusakan mental dan fisik juga telah dimasukkan dan diakui oleh hukum di banyak Negara Kristen, sebagai dasar yang sah untuk perceraian, dengan hasil bahwa peristiwa-peristiwa perceraian telah terjadi melampaui batas-batas kewajaran.
    Manakala doktrin perceraian telah diakui (diadopsi) oleh kaum Kristen [dalam hukum negara mereka], poligami masih sangat terlarang sehingga bahkan para penganut agama-agama lain, misalnya Islam, yang mengizinkan poligami, tidak dapat menikahi lebih dari satu istri.
    Tak ada yang dapat mengingkari kenyataan bahwa keadaan-keadaan dapat timbul dimana pernikahan yang kedua menjadi satu kebutuhan (hajat) hidup. Misalnya, jika seorang wanita tak produktif (mandul) dan tak mampu melahirkan anak karena beberapa kelemahan bawaan (alami), yang karenanya wanita itu tidak dapat disalahkan atau dimintai tanggung jawabnya, atau menderita beberapa kelemahan fisik sehingga dia tidak mampu untuk melaksanakan kewajibannya [sebagai istri], satu-satunya jalan keluar untuk suami adalah menikahi istri kedua dengan maksud untuk mempunyai anak dan memenuhi kebutuhan biologisnya tanpa berbuat tindakan tak bermoral dan tindakan-tindakan jahat.
    Sebagai hasil dari pelarangan poligami, pasangan-pasangan yang telah menikah, yang tidak punya anak karena istrinya mandul, menempuh pilihan dengan cara mengambil ibu-ibu sewaan (pinjaman) yang tak wajar. Di bawah perjanjian ini, seorang wanita lain (yang bukan istrinya), sudah nikah atau masih lajang, disewa dengan harga tertentu dan diinseminasi (disuntik) dengan sperma (air mani) dari suami yang menyewa melalui cara mekanis, sebagai ganti hubungan [kelamin] langsung yang akan menjadi perbuatan zina di luar nikah. Pertentangan-pertentangan mengkhawatirkan timbul seperti misalnya pada satu perjanjian yang telah dibuktikan pada kasus ibu pinjaman itu, Mary Beth Whitehead, dilaporkan dalam surat kabar the Democrat dan Chronicle tanggal 5 dan 7 Januari 1987 yang disewa oleh William dan Elizabeth Stern dengan kontrak 10.000 dollar, dan disuntik dengan sperma dari William Stern. Sang ibu sewaan itu menolak untuk menyerahkan bayinya sesudah lahir dan masalah ini sedang disidangkan di sebuah Pengadilan Tinggi di New Jersey.
    Sehubungan dengan keadaan ini, ajaran-ajaran Islam, yang mengizinkan poligami dalam keadaan-keadaan tertentu, secara nyata akan tampak sesuai dengan hal-hal yang sering dijumpai dalam kebutuhan-kebutuhan hidup manusia. Sungguh merupakan paradoks bahwa sebagian orang yang mencela ajaran-ajaran Islam sehubungan dengan poligami dan perceraian dan mereka terpaksa mengamalkannya dalam satu atau lain bentuk. Cerai, yang tidak diizinkan dalam ajaran agama Kristen, kecuali lantaran zina, telah diadopsi dan diamalkan demikian seringnya sehingga banyak pernikahan [di negeri mereka] berakhir dengan perceraian. Karena halangan-halangan ditetapkan pada perceraian dan poligami [maka] banjir perzinaan sedang dibiarkan, jika bukan disetujui, sebagaimana dinyatakan dalam the New Encyclopaedia Britannica:
    “Monogami yang kaku diperkenalkan kepada umum dan secara luas membiarkan praktek-praktek zina, yang Gereja Katolik Roma menganggap sebagai yang lebih dapat ditoleransi dari pada perceraian.” (AWAKE – November 8, 1985 – page 10).
    Akan halnya poligami, yang secara resmi belum diakui, seperti halnya perceraian, sedang diamalkan dalam bentuk ibu-ibu sewaan yang berisi pengakuan-pengakuan pada kenyataan bahwa ajaran-ajaran Islam mengenai poligami dan cerai adalah benar-benar sesuai dengan fitrat manusia dan merupakan satu jalan untuk memenuhi keperluan-keperluan manusia. Al-Qur’an mengatakan: “Orang-orang yang kafir itu kadang kala (dengan perbuatan mereka) menginginkan kiranya mereka menjadi muslim.” (QS 15:3). Yang secara nyata bermakna bahwa dengan cara apapun juga orang-orang kafir mencela ajaran-ajaran Islam, mereka akan terpaksa (oleh keadaan) untuk mengikutinya.

  85. 90 tukangkomentar 11 Januari 2007 pukul 11:18 pm

    heran,
    yang nggak setuju poligami di blog ini menurut pendapat saya banyak kaum muslim juga, dan yang dipermasalahkan sebetulnya bukan boleh atau nggaknya, tetapi apakah semua syaratnya dipenuhi, jadi poligami ini halal atau tidak.
    Kok selalu dibandingkan dengan jalan hidup agama lain (dalam hal ini kristen), saya jadi nggak mudeng alias ngerti.
    Aneh, atau saya yang kurang gerti, atau siapa? Mungkinsaya yang asal cuap,ya?
    oh,ya, perceraian itu hanya dilarang di agama katolik (pengecualian: harus diijinkan oleh Paus dalam hal-hal tertentu).

  86. 91 Al-Mabrur 13 Januari 2007 pukul 10:03 pm

    Saya ingin sedikit menanggapi Sdr (atau Sdri?) Tukangkomentar. Katanya kok poligami selalu dihubungkan dengan orang-orang dari agama lain. Sejauh yang saya tahu keberatan itu mulanya dari pemeluk agama lain. Kalaupun ada orang Islam yang tidak (kurang?) setuju dengan poligami, mereka adalah orang-orang Islam zaman sekarang, termasuk mereka yang berpredikat ulama dan cendekiawan. Penyebabnya – salah satunya- mungkin mereka tidak tahan dengan kritik-kritik dari pemeluk agama lain. Selanjutnya mulailah dicari-cari alasan bahwa itu sebenarnya bukan [ajaran] Islam. Coba tolong carikan satu saja pendapat ulama di masa permulaan Islam yang tidak setuju dengan poligami (terutama yang hidup di abad pertama sampai ketiga hijriyah). Kalau sudah menemukan tolong diinformasikan. Ada lagi seorang cendekiawan Islam masa kini yang menyamakan poligami dengan minuman arak yang dulu dibolehkan lalu diharamkan. Tolong carikan riwayat dimana sesudah – menurut dia – poligami diharamkan lalu Rasulullah SAW menceraikan istri-istri beliau dan membiarkan satu istri tetap bersama beliau. Saya tidak pernah menemukan riwayat yang seperti itu. Adakah para pembaca yang sudah menemukan?

  87. 92 tukangkomentar 14 Januari 2007 pukul 1:17 am

    Sdr. Al-Mabrur:
    kalau saya membaca komentar dari saudara-saudara muslim yang ikut berpartisipasi di blog ini dan mengkritik poligini, saya tidak menemukan ketidak-tahanan mereka terhadap kritik dari penganut agama lain. Banyak yang mempertanyakan, apakah poligini yang sering dilakukan saat ini betul-betul halal dalam arti betul-betul sudah memenuhi semua persyaratan yang ditentukan oleh Tuhan anda.
    Yang beberapa kali menjadi perdebatan adalah masalah keikhlasan istri pertama. Dari tayangan berita yang bisa diikuti, mau tidak mau kita harus menginterpretasikan, bahwa beberapa istri pertama tidak ikhlas. Bagaimana seandainya begini? Apakah poligami ini masih halal? Jadi masalahnya bukan mempertanyakan, apakah poligini itu ajaran Islam atau tidak, tetapi caranya!
    Tentu saja kita hanya membaca pendapat ulama-ulama jaman permulaan bangkitnya Islam yang semua setuju, tetapi: Apakah suara-suara yang menolak pasti tidak ada? Apakah karena tidak ditulis atau tidak diberitakan jadi berarti secara pasti tidak ada? Apakah tidak mungkin suara-suara penolakan itu, kalau ada, tidak dinihilkan? Apapun sebabnya?
    Sekali lagi, bagi saya sendiri yang non-muslim, yang menarik untuk menjadi perdebatan bukan pertanyaan, apakah poligini diijinkan dalam agama Islam, tetapi apakah poligini, dalam hal ini yang dilakukan oleh AA Gym, halal?

    Selain itu, anda menulis tentang poligami, mungkin maksud anda poligini, ya? Karena setahu saya poliandri atau poliginandri itu tidak diijinkan dalam agama anda.

  88. 93 odi 14 Januari 2007 pukul 8:37 am

    Saudara Al-Mabrur, beberapa ulama reformis seperti Muhammad Ab’duh saya rasa tidak serta merta menganggap poligami sudah tidak layak dilakukan pada jaman kiwari hanya karena tekanan dari para pemeluk agama lain. Tapi lebih karena beliau melihat realita kehidupan masyarakat saat ini dimana poligami sebaiknya tidak dilakukan lagi.
    Afwan akalu ada kesalahan.

  89. 94 ndarualqaz 15 Januari 2007 pukul 1:00 am

    yang jelas mending poligami (yang adil) daripada kumpul kebo.

  90. 95 tukangkomentar 15 Januari 2007 pukul 3:28 am

    ndarualqaz,
    oh,ya? jadi anda sudah ngerasakan kumpul kebo dan juga poligami? makanya bisa membandingkan?

  91. 96 ndarualqaz 22 Februari 2007 pukul 3:26 pm

    maksudnya itu poligami tapi yang adil, daripada kumpul kebo, kan gak bakal adil. kalo mau adil ya nikah resmi aja sekalian. kalo poligami tapi gak adil (buat diri sendiri maupun orang lain) mending gak poligami saja sekalian.

    mas , ijin bikin tautan ya…..

  92. 97 rajaiblis 22 Februari 2007 pukul 4:40 pm

    hiks …
    ada juga loh yg berpendapat begini …
    adil gak adil itu mah urusan nanti yang penting … piti dapet … tenar dapet … titit dapet … dan masuk surga karena “ikhlas” berbagi …

    wakkakakkaaa …

  93. 98 love 24 Februari 2007 pukul 9:55 am

    mmmmuah,aa aq jg mau jadi yang ketiga

  94. 99 roni 4 Maret 2007 pukul 2:55 am

    saya juga tidak setuju poligami itu sangat dilarang agama

  95. 100 Al-Mabrur 8 April 2007 pukul 6:14 pm

    Jumpa lagi sdr. Tukangkomentar. Ya terserah andalah kalau tidak setuju dengan poligami. Saya cuma mau sedikit komen dengan tanggapan anda terhadap sdr. ndarulalqaz “jadi anda sudah ngerasakan kumpul kebo dan juga poligami? makanya bisa membandingkan?” Rasanya itu terlalu berlebihan. Seakan-akan anda menganggap sdr. ndarulalqaz itu pernah kumpul kebo lalu berpoligami. Padahal yang bersangkutan mungkin hanya membuat perbandingan. Seperti sering terdengar “lebih baik kerja dengan upah murah dari pada mencuri”, apakah boleh dianggap bahwa orang yang berbicara begitu pernah mencuri lalu bekerja? Juga sering terdengar “lebih baik ngamen dari pada nodong”, apakah orang itu juga pernah nodong sebelum ngamen. Mohon renungkan saja.

  96. 101 Pengamat Blog ini 12 April 2007 pukul 1:22 pm

    Sdr. roni, poligami itu sangat dilarang agama yang mana?

  97. 102 ah ah 15 April 2007 pukul 11:20 am

    seluruh perbuatan didunia ini pada dasarnya hukumnya boleh, sebelum ada ayat yang mengharamkannya

    misalnya main sepak bola, ..boleh

    mo cerita nih

    bapak : adi mau kemana hujan – hujan gini?
    adi : main sepak bola pak
    ibu : jangan hujan gini, nanti kepleset bisa jatuh
    bapak : ah gak pa pa, anak laki kok takut jatuh, udah main sana

    yang jadi pertanyaan:
    Apakah bapak yang menganjurkan main sepak bola itu dapat pahala?
    Apakah ibu yang melarang main sepak bola itu berdosa?

    Boleh (Mubah) itu tidak ada hubungannya dengan pahala/dosa, nama nya aja boleh

    BOLEH SETUJU, BOLEH TIDAK SETUJU
    BOLEH MELAKUKAN, BOLEH TIDAK MELAKUKAN

    BOLEH MAIN SEPAKBOLE, BOLEH TIDAK MAIN SEPAKBOLA

    nah kalo poligami?

    “BOLEH SETUJU POLIGAMI, BOLEH GAK SETUJU POLIGAMI”

    ya klo gak setuju poligami ya cerai aja, walaupun cerai dilarang tapi cerai itu “boleh dan halal”

    gitu aja kok repot

  98. 103 Orang Awam 25 April 2007 pukul 3:53 pm

    Memang pendapat sdr. ah ah dapat disetujui. Saya yang awam ini berpikir seperti orang yang sakit. Yang namanya orang sakit pastilah belum tentu tahu khasiat dan manfaat obat. Tapi dia minum saja obat itu sebab dia percaya pada dokter yang merawatnya. Begitu juga dengan ajaran agama tidak semua orang memahami sepenuhnya. Tapi karena dia yakin bahwa hukum yang dibolehkan ada manfaatnya dan yang dilarang ada mudlaratnya maka dia ikut saja. Tuhan Maha Tahu apa yang baik dan buruk bagi hhamba-hamba-Nya. Dus, apa yang sudah Tuhan izinkan janganlah itu dicela. Dan apa yang memang Tuhan haramkan janganlah itu dibenarkan. Ini tentu berlaku umum.

  99. 104 astikirna 26 April 2007 pukul 2:39 pm

    semua dikembalikan ke masing² person nya aja… Pro dan Kontra tu tidak akan ada titik temunya… Masing² kubu akan sll cari pembenaran… Tapi semua sebagai wacana yang bisa membuat kita “Open mind” untuk menghargai org lain… :D

    salam kenal ya wedehel… *nama yang aneh, apa se aneh orang nya ;)) *

    NB: dari coment yang tak baca… tumben si joe ga ikutan coment… belum baca kali ya… :D

  100. 105 Orang Awam 9 Mei 2007 pukul 7:36 pm

    Belum ada komentar baru. Capek deh nunggu. Komentar yang sudah ada pun kadang dipajang, kadang dihilangkan. Apa ini kesulitan teknis, Bung Wadehel. Kasih penjelasan dong.

  101. 106 wadehel 11 Mei 2007 pukul 8:46 am

    @Tukangkomentar, mungkin teh ninih memang rela pak :D Kita ga pernah tau, di alam ini banyak anomali kan?
    Lagian, meski tadinya ga rela, kalau tiap hari diceramahin sama ahli ceramah, apa ya ga kecuci otaknya? Ada juga kemungkinan lain, cinta. Konon cinta itu buta, dan bisa membuat orang rela mati demi obyek cintanya itu. Biar lah, itu urusan beliau Pak.
    Sepakat, kita semua perlu memberbaiki diri, jangan cuma cemberut atau ketawa.

    @Aptuyu, setuju, nurani. Sayang hal yang satu itu ga semua orang punya. Apalagi kalau sudah di doktrin macem2.

    @Mardudi, betul pak, gimana orangnya, toh agama tidak melarang. Jadi perempuan yang tidak ingin di poligami, pilih pacarnya hati-hati, jangan cuma duitnya atau gantengnya atau romantisnya aja, liat juga cara beragamanya gimana.

    @Semua, yang tidak setuju maupun yang setuju, mari kita sepakat untuk berbeda :) Tak perlu saling paksa.

    @Orang Awam, di koneksi lelet, loading komentar memang sering terputus hingga halaman tidak tampil lengkap sampai bawah. Saya kalau pakai gprs juga sering mengalami itu. Solusi, stop loading (press esc atau klik X) lalu pencet go. Atau sederhananya refresh aja (F5), tapi sepertinya ini loading lagi semua dari awal (termasuk gambar2). Btw, jangan ditunggu pak, bikin saja opini baru di blog bapak, misalnya kebaikan poligami atau manfaatnya untuk kesehatan, atau apapun sesuai pendapat anda :D

  102. 107 Tukang Tanya 29 Mei 2007 pukul 12:13 pm

    Numpang tanya, apa maksud Wadehel membuat polemik ini? Sejauh mana manfaatnya? Apa tidak malah merugikan? Bukankah masalah pengamalan agama itu merupakan hak asasi pribadi masing-masing? Kenapa orang lain mau campur tangan? Apa itu dibenarkan? Mengapa tidak dapat menahan diri dari menilai orang lain? Bukankah penilaian kita terhadap orang lain itu belum tentu benar? Apakah pertanyaan-pertanyaan saya itu salah? Kalau salah, bukankah sebaiknya dimaafkan? Kapan Wadehel dapat menjadi penengah?


  1. 1 Ketika Aa’ Gym nambah istri « PiNkSky Lacak balik pada 3 Desember 2006 pukul 9:39 pm
  2. 2 Berlomba dengan 2 hot news : Aa Gym dan Video DPR « Catatan Harian di Kampus Biru™ Lacak balik pada 5 Desember 2006 pukul 5:43 pm
  3. 3 Gosipin Poligaminya AA Gym « frimitzon Lacak balik pada 2 Desember 2011 pukul 3:24 pm

Tinggalkan Balasan ke tukangkomentar Batalkan balasan




JANGAAAN !!!

Jangan membaca isi blog ini, sebelum memahami semua woro-woro di halaman PERINGATAN.
Unek-uneg, pertanyaan atau komentar yang TIDAK berhubungan dengan posting, silahkan anda sampaikan di Ruang Tamu.
Boleh juga memasukkan kritik dan saran ke dalam kotaknya.
Posting yang tidak pada tempatnya, terlalu OOT atau terlalu kotor, kemungkinan besar akan saya serahkan pada akismet.
Satu lagi, tak perlu kuatir kalau komen anda tak langsung muncul, kadang akismet suka terlalu curiga, saya akan lepaskan begitu saya online :) Terimakasih

Cap Halal

RSS Sumber Inspirasi

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

Yang Diangetin Lagi

Kampanye

Petisi Mendukung Pembubaran IPDN

Aku Nggak Korupsi

Kulkas

free hit counter